Kedekatan sosial budaya ini mengandung potensi yang luar biasa hingga mampu menggerakkan perekonomian lokal. Sebagai kontributor perekonomian nasional, industri batik Pekalongan sangat layak diperhatikan secara kompleks terlebih untuk membantu para pelaku dan pekerja batik agar tetap mampu eksis di tengah persaingan kompetitor industri sejenis lainnya. Kebijakan yang berpihak pada pelaku usaha batik sangat diharapkan seperti ketersediaan bahan baku dengan harga yang terjangkau, serta pendampingan strategi marketing dalam dan luar negeri. Hal penting lainnya yang dibutuhkan bersama adalah penanganan limbah batik dan akses permodalan pada lembaga keuangan secara lebih mudah. Upaya-upaya tersebut akan sangat membantu pelaku usaha, pekerja, dan masyarakat untuk mengurangi beban usaha hingga industri batik akan tetap lestari. Kondisi yang harmonis tersebut akan mampu meminimalisir pragmatisme keberagamaan dengan dalih perekonomian di masyarakat.
Prof. Dr. Susminingsih, M.Ag. memperoleh gelar Sarjana dari IAIN Walisongo Semarang, Magister Hukum Islam/Mu’amalat IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Doktor Ekonomi dari UII Yogyakarta. Gelar guru besar di bidang Ilmu Ekonomi Syariah diraih pada tahun 2022. Pengalaman bertugas sebagai Wakil Direktur Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan sejak tahun 2017 dan mengajar mata kuliah Manajemen Sumber Daya Insan, Etika Bisnis Islam, Filsafat Ekonomi Syariah, Perilaku Organisasi, Penulisan Karya Akademik (Academic Writing), dan Studi Islam Integratif baik pada jenjang sarjana maupun magister. Presentasi pada konferensi tingkat nasional dan internasional serta penerbitan karya ilmiah pada jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional sejak 2012 telah sering dilakukan. Selain itu, penulis juga aktif pada penelitian kolaborasi tentang ekonomi syariah dan UMKM baik dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional. Kerja sama bisa melalui surel [email protected].