Kereta api merupakan salah satu moda transportasi berbasis rel yang ada di Indonesia, dan keberadaan moda kereta api di Indonesia ada sejak pemerintahan Hindia Belanda tahun 1875, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api melalui Staatssporwegen (SS) dengan Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Moda kereta api saat ini berkembang cukup pesat dan sekarang ini di kelola oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang memiliki tujuh anak perusahaan antara lain PT Reska Multi Usaha berdiri tahun 2003, PT Railink berdiri tahun 2006, PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek berdiri tahun 2008, PT Kereta Api Pariwisata, PT Kereta Api Logistik dan Kereta Api Properti Manajemen yang ketiganya berdiri tahun 2009 serta PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia berdiri tahun 2015. Dalam pengoperasian kereta api tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang, salah satunya adalah stasiun kereta api. Salah satu stasiun kereta api terbesar di jawa timur adalah stasiun Gubeng karena merupakan stasiun keberangkatan utama kereta api dari Kota Surabaya, khususnya yang melalui jalur selatan dari timur. Untuk kereta api yang melalui jalur utara, seperti kereta api jurusan Jakarta via Semarang diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Pasar Turi. Stasiun Surabaya Gubeng sangat unik karena terletak pada ketinggian 5 meter dan memiliki dua sisi yang secara fungsional berbeda. Bangunan sisi barat digunakan untuk pemberangkatan dan kedatangan kereta api ekonomi dan express. Sedangkan bangunan sisi timur untuk pemberangkatan dan kedatangan kereta api bisnis dan eksekutif. Perbedaan fungsional inilah yang membuat stasiun ini jadi memiliki dua nama, yaitu Gubeng Lama dan Gubeng Baru.