Saiful Bahri, kelahiran Sumenep-Madura, O5 Februari 1995. Selain menulis, ia juga seorang aktivis di kajian sastra, dan "Teater Kosong Bungduwak", Perkumpulan dispensasi Gat's (Gapura Timur Solidarity), Fok@da (Forum komunikasi alumni Al-Huda), sekaligus perkumpulan (Pemuda Purnama). Disela-sela kesibukannya ia belajar menulis Puisi, Cerpen, Cernak, Essai, Opini, dll. Puisinya pernah dimuat di Riau Pos (2017), Bangka Pos (2017), Palembang Ekspres (2017), Radar Madura (2017), Radar Surabaya (2017), Radar Jember (2017), Radar Banyuwangi (2017), Radar Bojonegoro (2017), Kedaulatan Rakyat (2017), Solo Pos (2017), Malang Voice (2017). Majalah Simalaba (2017), dan Koran Analisa Medan (2018). Radar Cirebon (2018).
Misnama, kelahiran Sumenep, tepatnya di dusun Panabasen Tamidung. Ia adalah Alumni pp. Al-Huda Gapura Timur yang saat ini adalah Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain aktif di kampus, ia juga bergabung dalam Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Aktif di dunia kepenulisan sejak bergabung dengan Sanggar 7 kejora Al-Huda hingga sekarang. Sesekali ia bergabung dalam forum tentang kepenulisan diantaranya: Coretan Pena dan Al-Bayanat (buletin Fakultas Adab dan Ilmu Budaya).
Memenangkan beberapa ivent Cipta Puisi dan Cerpen diantaranya: juara 1 LOMBA Cipta Cerpen Class Meeting se-Timur daya, juara 1 lomba cipta cerpen tingkat SLTA se-Kab. Sumenep yang diadakan sanggar Batton(2013). “Tanpangantanan” adalah judul puisinya yang dinobatklan puisi terbaik dalam antologi Sinopsis pertenuan(Al-Huda press,2012). Cerpennya masuk dalam bunga rampai Dua Arus (Kumcer,2013), Sinopsis Pertemuan(puisi, 2012), dimuat di Kakilangit, sisipan majalah sastra Horison, edisi januari 2015, dan sepuluh besar lomba Cipta Puisi Nasional Kuflet(2013). Berdomisili di Sleman Yogyakarta.