Selendang Sintren

┬╖ Azkiya Publishing
4.9
8рмЯрм┐ рм╕рморнАрмХрнНрм╖рм╛
рмЗрммрнБрмХрнН
218
рмкрнГрм╖рнНрмарм╛рмЧрнБрнЬрм┐рмХ
рм░рнЗрмЯрм┐рмВ рмУ рм╕рморнАрмХрнНрм╖рм╛рмЧрнБрнЬрм┐рмХрнБ рмпрм╛рмЮрнНрмЪ рмХрм░рм╛рмпрм╛рмЗрмирм╛рм╣рм┐рмБ ┬армЕрмзрм┐рмХ рмЬрм╛рмгрмирнНрмдрнБ

рмПрм╣рм┐ рмЗрммрнБрмХрнН рммрм┐рм╖рнЯрм░рнЗ

Kisah berawal pada tahun 1995. Cerita kehidupan manusia yang masih kental terselimuti hal-hal di luar nalar. Jalan hidup seorang penari sintren bernama тАЬTarihтАЭ dengan segala hal mistis yang melekat pada diri penari sintren. Bukan suatu pilihan bagi Tarih untuk menjejak kehidupan sebagai penari. Memiliki ibu mantan penari sintren dan diperkuat dengan sang ayah yang begitu kuat memelihara kekuatan mistis yang melekat pada penari sintren, inilah yang menuntun Tarih mengukuhkan dirinya sebagai penari sintren.

Menjunjung tinggi titah orang tua di atas segalanya, adalah yang dienyam oleh Tarih sebagai anak tunggal. Hal itulah yang menjadi musabab, perempuan muda itu tak bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi setelah lulus SMP. Ayah Tarih, Ki Darpan, yang ingin mencari penerus ilmu perdukunannya, ingin menurunkan keilmuannya itu kepada siapa yang menjadi suami Tarih. Ibu Tarih, Mbok Rumi yang sudah memiliki wawasan ke depan tentang kebahagiaan anaknya, kerap bertentangan dengan misi sang suami. Hal inilah yang menjadi konflik pada keluarga Tarih.

Menapaki usia 15 hingga 18 tahun, terbangun benang-benang asmara para diri Tarih. Danang adalah lelaki yang menjadi tambatan cinta Tarih. Sayangnya, ibunda Danang tak memberikan lampu hijau bagi putranya itu untuk menjalin asmara dengan sang penari. Alasan awalnya, Tarih bukan insan berpendidikan, tidak setaraf dengan Danang yang lulusan perguruan tinggi. Alasan yang bukan sesungguhnya itu akhirnya terbongkar. Ibunda Danang pernah menjalin asmara dengan ayahanda Tarih, inilah yang menyebabkan restu sang ibunda tak pernah turun.

Kisruh pandangan hidup dan asmara orang tua adalah hal yang mengungkung proses kehidupan Tarih. Menjalani takdir dengan ikhlas dan berusaha menjadi lebih baik, dua hal yang seriing sejalan dijadikan arah langkah kehidupan. Kalimat klise тАЬCinta tak harus memilikiтАЭ, dicoba diterapkan dalam menggapai jodoh yang dinanti. Memutus asmara yang sudah mengkristal, Tarih berani melakukannya demi menggapai keharmonisan keluarga. Belajar jatuh cinta kepada lelaki yang tak meninggalkan jejak benang kusut terhadap keluarga, keputusan yang diambil Tarih.

Tarih mengakhiri asmaranya yang sudah lama bersemayam dalam raga.┬аIa juga mengakhiri kepenariannya karena syarat penari sintren adalah тАЬperempuan belia yang masih perawanтАЭ.┬аMantan penari sintren itu membangun mahligai rumah tangga bukan dengan lelaki yang lama mengisi derai-derai asmara di hatinya. Ia lebih mengedepankan ketentraman masa mendatang, bukan cinta yang terbalut gulita masa lalu.

рморнВрм▓рнНрнЯрм╛рмЩрнНрмХрми рмУ рм╕рморнАрмХрнНрм╖рм╛

4.9
8рмЯрм┐ рм╕рморнАрмХрнНрм╖рм╛

рм▓рнЗрмЦрмХрмЩрнНрмХ рммрм┐рм╖рнЯрм░рнЗ

Casminih Tapip. Lahir pada 14 Agustus 1967 di Indramayu. Ibu dari dua anak lelaki ini sangat gemar menulis. Tulisannya berupa karya fiksi dan nonfiksi kerap dimuat di media massa. Selain telah menghasilkan 20 buku bersama penulis lain, dia juga berkarya sebagai penulis tunggal.┬аBuku pertama sebagai penulis tunggal тАЬSaya Berani BerdebatтАЭ (2017). тАЬBisik Rembulan pada Gemintang (Kumpulan Cerita Pendek)тАЭ (2017) merupakan buku keduanya. Buku ketiganya тАЬBahtera di Riak Samudra (Antologi Puisi)тАЭ (2018). тАЬRagam Teks Bahasa IndonesiaтАЭ (2019), buku keempatnya. тАЬSelendang SintrenтАЭ (2020) adalah buku tunggalnya yang kelima. Profesi kesehariannya, seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMAN 1 Sukaresmi Cianjur. Ada bongkahan rasa bahagia bersemayam di jiwa karena profesi guru mengkristal dalam raga. Rasa syukur yang tumbuh menggunung tak hingga, itulah tuturan sebagai hamba kepada Sang Pencipta atas segala pemberian-Nya.

рмПрм╣рм┐ рмЗрммрнБрмХрнНтАНрмХрнБ рморнВрм▓рнНрнЯрм╛рмЩрнНрмХрми рмХрм░рмирнНрмдрнБ

рмЖрмкрмг рмХрмг рмнрм╛рммрнБрмЫрмирнНрмдрм┐ рмдрм╛рм╣рм╛ рмЖрмормХрнБ рмЬрмгрм╛рмирнНрмдрнБред

рмкрнЭрм┐рммрм╛ рмкрм╛рмЗрмБ рмдрмернНрнЯ

рм╕рнНрморм╛рм░рнНрмЯрмлрнЛрми рмУ рмЯрм╛рммрм▓рнЗрмЯ
Google Play Books рмЖрмкрнНрмХрнБ, Android рмУ iPad/iPhone рмкрм╛рмЗрмБ рмЗрмирм╖рнНрмЯрм▓рнН рмХрм░рмирнНрмдрнБред рмПрм╣рм╛ рм╕рнНрм╡рмЪрм╛рм│рм┐рмд рмнрм╛рммрнЗ рмЖрмкрмгрмЩрнНрмХ рмЖрмХрм╛рмЙрмгрнНрмЯрм░рнЗ рм╕рм┐рмЩрнНрмХ рм╣рнЛтАНрмЗрмпрм┐рмм рмПрммрмВ рмЖрмкрмг рмпрнЗрмЙрмБрмарм┐ рмерм╛рмЖрмирнНрмдрнБ рмирм╛ рмХрм╛рм╣рм┐рмБрмХрм┐ рмЖрмирм▓рм╛рмЗрмирнН рмХрм┐рморнНрммрм╛ рмЕрмлрм▓рм╛рмЗрмирнНтАНрм░рнЗ рмкрнЭрм┐рммрм╛ рмкрм╛рмЗрмБ рмЕрмирнБрмормдрм┐ рмжрнЗрммред
рм▓рм╛рмкрмЯрмк рмУ рмХрморнНрмкрнНрнЯрнБрмЯрм░
рмирм┐рмЬрм░ рмХрморнНрмкрнНрнЯрнБрмЯрм░рнНтАНрм░рнЗ рмерм┐рммрм╛ рн▒рнЗрммрнН рммрнНрм░рм╛рмЙрмЬрм░рнНтАНрмХрнБ рммрнНрнЯрммрм╣рм╛рм░ рмХрм░рм┐ Google Playрм░рнБ рмХрм┐рмгрм┐рмерм┐рммрм╛ рмЕрмбрм┐рмУрммрнБрмХрнНтАНрмХрнБ рмЖрмкрмг рм╢рнБрмгрм┐рмкрм╛рм░рм┐рммрнЗред
рмЗ-рм░рм┐рмбрм░рнН рмУ рмЕрмирнНрнЯ рмбрм┐рмнрм╛рмЗрм╕рнНтАНрмЧрнБрнЬрм┐рмХ
Kobo eReaders рмкрм░рм┐ e-ink рмбрм┐рмнрм╛рмЗрм╕рмЧрнБрмбрм╝рм┐рмХрм░рнЗ рмкрмврм╝рм┐рммрм╛ рмкрм╛рмЗрмБ, рмЖрмкрмгрмЩрнНрмХрнБ рмПрмХ рмлрм╛рмЗрм▓ рмбрм╛рмЙрмирм▓рнЛрмб рмХрм░рм┐ рмПрм╣рм╛рмХрнБ рмЖрмкрмгрмЩрнНрмХ рмбрм┐рмнрм╛рмЗрм╕рмХрнБ рмЯрнНрм░рм╛рмирнНрм╕рмлрм░ рмХрм░рм┐рммрм╛рмХрнБ рм╣рнЗрммред рм╕рморм░рнНрмерм┐рмд eReadersрмХрнБ рмлрм╛рмЗрм▓рмЧрнБрмбрм╝рм┐рмХ рмЯрнНрм░рм╛рмирнНрм╕рмлрм░ рмХрм░рм┐рммрм╛ рмкрм╛рмЗрмБ рм╕рм╣рм╛рнЯрмдрм╛ рмХрнЗрмирнНрмжрнНрм░рм░рнЗ рмерм┐рммрм╛ рм╕рммрм┐рм╢рнЗрм╖ рмирм┐рм░рнНрмжрнНрмжрнЗрм╢рм╛рммрм│рнАрмХрнБ рмЕрмирнБрм╕рм░рмг рмХрм░рмирнНрмдрнБред