Selama berabad-abad, pemahaman Al-Qur'an telah dimediasi oleh samudra luas tafsir, tradisi, dan tafsir. Hari ini, untuk pertama kalinya, kami menghadirkan edisi yang bertujuan untuk kembali ke sumber aslinya, menawarkan tafsir revolusioner yang didasarkan pada satu prinsip tunggal yang ketat: Al-Qur'an bersifat menjelaskan dirinya sendiri.
Edisi khusus ini bukanlah suara lain dalam paduan suara tafsir tradisional. Edisi ini merupakan ajakan untuk menemukan kembali teks suci melalui cahayanya sendiri, untuk mengungkap koherensi internal dan kesempurnaan strukturalnya. Tafsir Al-Furqan - Tafsir yang Membedakan yang menyertai versi teks suci ini merupakan hasil analisis tekstual yang mendalam, yang memungkinkan ayat-ayat saling menerangi, mengungkapkan pesan dengan kejelasan dan kekuatan yang menakjubkan.
Edisi ini dipersembahkan bagi setiap pencari Kebenaran sejati yang ingin berinteraksi langsung dengan Firman Tuhan, bebas dari belenggu interpretasi manusia selama berabad-abad. Ini adalah kesempatan untuk membaca Al-Qur'an seolah-olah untuk pertama kalinya, hanya dibimbing oleh logika, tata bahasa, dan teologi teks itu sendiri. Sebuah tonggak sejarah dalam tafsir Al-Qur'an, yang ditakdirkan untuk menandai titik balik bagi generasi baru umat beriman.
24 Judul Eksklusif dari "TAFSIR AL-FURQAN" (Tafsir Diskriminasi)
1) Kemandirian Al-Qur'an yang Terbedah: Lebih dari 30 bukti tekstual bahwa Wahyu tidaklah lengkap.
2) Nubuat Musa: Mengapa Taurat, Injil, dan Al-Qur'an memiliki model Bimbingan yang sama (dan unik).
3) Hendiadys: Kunci Al-Qur'an yang Terlupakan
4) "Menaati Rasul" Diuraikan
5) Larangan "Menanti" Allah: Bagaimana Tradisi Telah Melanggar Perintah Al-Qur'an untuk Tidak Menambahkan Hukum pada Petunjuk Ilahi.
6) Doa Asal: Waktu yang Tepat dan Apa Saja yang Terkandung di dalamnya
7) "Cahaya dan Kitab" Adalah Satu: Bukti Gramatikal dan Teologis yang Menyangkal Dualitas Hukum.
8) Al-Qur'an dan Perdagangan Hadits: Nubuat Al-Qur'an yang Mengganggu terhadap Pembelian "Ucapan-ucapan Sia-sia" (Al-Hadits).
9) Penghapusan (Naskh) Apa?
10) Doa Tersembunyi: Peringatan Ilahi yang Mengungkapkan Bagaimana Niat Baik Manusia Berisiko Terjerumus dalam Hidayah.
11) Segel Ilahi – Makna Tersembunyi dari Huruf-huruf Terpisah (Muqatta'at) dan Basmala yang Hilang
12) Prisma Syahadat
13) Hikmah = Sunnah? Perdebatan Memanggil Luqman
14) Paradoks Teladan: Uswa Hasana
15) Koreksi Allah kepada Nabi
16) Perselisihan Akhir Penghakiman: Sumber Hukum Manakah yang Akan Kita Tanyai?
17) Seruan untuk Melepaskan Beban Tradisi
18) Milik Siapakah Kepatuhan?
19) Pembacaan vs. Penjelasan: Misi Kenabian Didefinisikan sebagai Tilāwah (Pembacaan).
20) Nubuat Masjid yang Diduduki
21) Salam Sejati
22) Al-Qur'an – Pesan untuk Zaman Rasulullah?
23) Jalan Lurus di Antara Dua Keberlebihan: Titik Temu
24) Perjanjian Orang-Orang Beriman – Kembali kepada Perjanjian Abadi
Ini bukanlah tafsir tradisional, melainkan sebuah diseksi teologis radikal yang semata-mata didasarkan pada analisis tekstual dan leksikal Al-Qur'an. Setelah menelusuri lebih dari 400 halaman melalui lusinan ayat yang saling terkait, penulis membongkar seluruh kerangka Sunnah sebagai sumber normatif yang esensial, menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah satu-satunya petunjuk, unik, dan mandiri yang telah Allah berikan kepada umat manusia.
🔍 TEMUKAN 24 BUKTI TAK TERBANTAHKAN YANG TIDAK AKAN ANDA TEMUKAN DI TEMPAT LAIN
Tafsir ini merupakan ajakan yang berani untuk kembali kepada kemurnian, kesederhanaan, dan kebebasan Tauhid (Tauhid Murni) dengan membaca Kitab Allah tanpa filter, perantara, atau tradisi manusia. Keselamatan terletak pada satu-satunya tali yang terjamin: Al-Qur'an.