Pada masa lalu, terutama pada abad ke-18 dan ke-19, London menjadi pusat praktik pencurian jenazah yang menghebohkan. Hal ini disebabkan meningkatnya permintaan akan pemakaman untuk keperluan pendidikan kedokteran.
Pada saat itu, undang-undang dan peraturan yang mengatur penggunaan jenazah untuk tujuan pendidikan masih terbatas. Hal ini menyebabkan kurangnya pasokan jenazah legal untuk keperluan pendidikan kedokteran, sehingga menimbulkan praktik pencurian jenazah.
Kebanyakan pencurian jenazah dilakukan pada malam hari, ketika keamanan pemakaman lebih minim. Para pencuri akan menggali kuburan atau membuka peti mati untuk mengambil jenazah.
Pencuri jenazah sering disebut sebagai “Resurrection Men” atau “Resurrectionists”. Mereka bekerja secara rahasia dan sering kali terlibat dalam jaringan perdagangan ilegal jenazah.
Buku persembahan penerbit LembarLangitGroup
#LembarLangit