RINDU BAITULLAH MENIKAM ULU HATI
Kuhusu kitabu pepe hiki
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI 2014-2019
“Buku tentang pengalaman spiritual haji sangat bermanfaat bagi siapa saja. Apalagi ditulis oleh wartawan senior yang memang sehari-hari bergelut dengan dunia tulis menulis dan informasi.”
– Ustadz Abdul Somad, Lc, MA, (Datuk Seri Setia Ulama) Pekanbaru, Riau
“Saya amat bersyukur dengan kelahiran buku seperti ini. Cerita haji dari waktu ke waktu perlu terus dikembangkan, agar makin banyak pihak yang termotivasi dan terinspirasi dengan esensi haji.”
—Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI 2014-2019
“Membaca buku ini seolah kita hadir di Tanah Suci, padahal kita hanya membacanya saja. Di situlah kelebihan gaya penulisnya.”
—Prof Irwan Prayitno, Gubernur Sumatra Barat
Buku persembahan Republika Penerbit
[Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, ibadah haji]
Ukadiriaji na maoni
Kuhusu mwandishi
Khairul Jasmi disapa KJ adalah wartawan dan sastrawan. Juga komisaris PT Semen Padang, sebelumnya pernah jadi komisaris beberapa Badan Umum Milik Daerah (BUMD) Pemprov Sumatera Barat.
Menyelesaikan Diploma Ilmu Sejarah Tahun 1987 dan Sarjana lengkap Ilmu Pendidikan Sejarah (Tahun 1995) di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Padang. Meraih Magister Ilmu Marketing (2004) juga almamaternya yang kini telah berubah status menjadi Universitas Negeri Padang (UNP).
Karier pria yang tamat di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Padangpanjang ini dimulai dari Harian Semangat Padang, lanjut ke Berita Buana Jakarta. Lantas kemudian bekerja di Harian Republika selama 12 tahun sampai 2005. Sejak tahun itu pula ia dipercaya menjadi pemimpin redaksi Harian Singgalang di Padang.
Di koran ini ia menerbitkan sejumlah buku bersama rekan sejawatnya. Sebagai sastrawan ia melahirkan beberapa buku cerpen. Meski tak banyak, ia juga menulis sajak. Beberapa novel namun yang sudah diterbitkan baru satu; Lonceng Cinta di Sekolah Guru, (Gramedia, 2012), Pesona Jilbab dari Padang (Pemko Padang, 2012), Upaya Memulihkan Ranahminang Pasca Gempa (Kimpraswil Sumbar-BNPB, 2010), Surau, (Republika, 2005), Eurico Gueteres Melintas Badai Politik Indonesia, (Sinar Harapan, 2002), Ketika Jenderal Pulang, (Citrabudaya, 1999).
Bersama pemimpin-pemimpin redaksi media di Jakarta menjadi Pendiri Forum Pemred Indonesia. Bersama para wartawan di Padang mendirikan Padang Press Club (PPC). Sempat menjadi Host Program Dialog Padang Bicara di Padang TV bekerja sama dengan Forum Editor.
Ketika menjadi wartawan Harian Harian Republika, meraih anugerah bergengsi di dunia wartawan, Anugrah Adinegoro 2003 atas feature terbaik.
