Pakuda: Sebuah Cerita Tentang Keserakahan

By Jahar

Manusia memang pengkhianat amanah, gerutunya dalam hati. Kerusakan-kerusakan sengaja dibuat oleh dirinya sendiri, tetapi mereka tak pernah menyadarinya. Pantaslah bila Tuhan selalu menyindir manusia dalam kitab suci-Nya.

 Perusakan dan eksploitasi terhadap harkat dan martabat kemanusiaan dan perusakan terhadap alam telah mencapai titik klimaks. Peperangan yang mengorbankan jiwa-jiwa manusia yang tak berdosa, belum usai. 

Sementara pada sisi lain, manusia juga terancam dengan kehancuran bumi, tempat tinggal yang paling aman baginya. Bumi kini ibarat bola api yang berpijar.

Manusia memang jahat, tidak peduli pada lingkungan tempat tinggalnya sendiri.

***

Cinta universal tertuang dalam ragam plot dan cerita. Maka kukatakan ini ada parade kisah Cinta untuk Semua. Sarat dengan renungan akan kehidupan. Ada epik sejarah, cinta, dan ragam kisah yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Cinta memang universal, tak melulu diartikan hubungan antara dua anak manusia yang berlainan jenisnya. Karena itu, Cinta untuk Semua adalah perlambang Islam—agama yang kita yakini sebagai rahmat untuk semesta (rahmatan lil ‘aalamiin)