PEMBELAJARAN MEMBACA NYARING DI SEKOLAH DASAR
Om denne e-boken
Keterampilan membaca merupakan kunci menuju pembelajaran kemampuan membaca. Maka sudah selayaknya menjadi perhatian guru karena penguasaan terhadap keterampilan membaca ini pada masa sekarang berada pada taraf masih rendahnya motivasi belajar, sehingga hasilnya sangat memprihatinkan.
Buku yang berjudul Pembelajaran Membaca Nyaring di Sekolah Dasar ini terdiri dari 4 (empat) bagian Pendahuluan, Pengertian Belajar, Pembelajaran Membaca, dan Pembelajaran Membaca Nyaring di Sekolah Dasar.
Vurderinger og anmeldelser
Om forfatteren
SRI SUNARTI, S.Pd, M.Pd merupakan Kepala Sekolah dan Tutor Universitas Terbuka Surakarta. SPG Jurusan Bahasa – Kesenian Lulus (1983), STSI Jurusan Seni Tari Lulus (1986), UNS Akta III/Tari Lulus (1990), UNISRI Jurusan Bimbingan Konseling Lulus (2005), S2 Magister Pendidikan Jurusan Bahasa Indonesia dari Universitas Widya Dharma Klaten Lulus (2011).
Ada dua judul buku penulis yang sudah terbit, di antaranya: (1) Andai Aku Jadi Guru Senior (CV. Danadyaksa, 2018) Yogyakarta dan (2) Efektivitas Kinerja Kepala Sekolah Tingkatkan Kompetensi Guru (CV. Danadyaksa, 2019) Yogyakarta.
Keikutsertaan penulis dalam berbagai lomba Guru Berprestasi (2009 ) Juara III Tingkat Kabupaten Sragen. Menjadi Kepala Sekolah Berprestasi (2011 Juara I Tingkat Kabupaten), kemudian maju ke Tingkat Provinsi Juara 9 (2011). Pada tahun (2012) menjadi Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kabupaten.
Riwayat pekerjaan penulis di antaranya angkatan pertama menjadi Guru di SD Negeri Cepoko 2 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen pada tahun 1992- 2009. Pada tanggal 04 Agustus 2009 diangkat menjadi Kepala Sekolah di SD Negeri Jati 3 Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. Pada tanggal 01 Januari 2017 pindah ke SD Negeri Puro 4 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Pada tanggal 01 Januari 2018 pindah ke SD Negeri Kedungwaduk 3 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Pada tanggal 01 Januari 2020 pindah lagi ke SD Negeri Kedungwaduk 2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen sampai sekarang.
