Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada ini memiliki minat yang sangat kuat untuk menelusuri, mengkaji, dan meneliti, bahkan mengembangkan makanan tradisional Indonesia sejak tahun 2003 hingga sekarang.Selama perjalanan penelitiannya, pada akhirnya, Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito menemukan bahwa makanan tradisional adalah pengetahuan yang sangat ampuh digunakan untuk membangun karakter bangsa. Makanan tradisional juga menjadi bekal yang sakti untuk menumbuhkan jati diri bangsa, menyadari martabat nenek moyang, dan akhirnya mengagumi ciptaan-ciptaan makanan yang sangat bermartabat hingga masyarakat modern secara sadar ikut melestarikan.Sangat menarik menyimak beberapa fenomena terkait makanan tradisional Indonesia. Hal ini menuntun harmonisasi kehidupan manusia dengan alam sekitarnya (food utilization), untuk membangun keberlanjutan kehidupan umat manusia.
Demikian pentingnya peran makanan tradisional, Prof. Murdijati-Gardjito bertekad melakukan kajian sampai akhir hayat. Teknologi Pangan merupakan alat yang harus digunakan untuk mengembangkan makanan tradisional, supaya mampu memberikan kesejahteraan. Dalam perjalanan hidupnya, Prof. Murdijati-Gardjito yang lahir 21 Maret 1942 melanjutkan pengembaraan belajarnya pada transformasi makanan tradisional menjadi kuliner Indonesia.
Ia telah menulis puluhan buku tentang kuliner Indonesia, yang membawanya meraih berbagai penghargaan. Pada tahun 2012, ia dianugerahi penghargaan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pelestari kuliner Yogyakarta. Setahun kemudian, pada 2013, Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengakui perannya sebagai peneliti, pengembang, dan pelestari kuliner Indonesia.
Dedikasinya terus mendapat apresiasi, termasuk pada 2019, ketika Ubud Food Festival menganugerahkan Lifetime Achievement Award atas usahanya mengenalkan kuliner Indonesia ke kancah internasional. Pada tahun yang sama, ia juga menerima penghargaan dari Indonesian Gastronomy Association sebagai perintis, pelopor, dan peneliti gastronomi Indonesia, serta penghargaan dari Universitas Gadjah Mada atas kontribusinya dalam menerapkan kearifan lokal di bidang pangan.
Penghargaan terus mengalir, di antaranya dari Indonesia Gastronomy Community (IGC) pada 2021 atas dedikasinya dalam memajukan gastronomi Indonesia. Puncaknya, pada 2022 dan 2024, karyanya berupa 15 seri buku berjudul Pusaka Cita Rasa Indonesia akhirnya terbit, memperkaya khazanah gastronomi Indonesia dan dunia.
Fadly Rahman, M.A. lahir di Bogor pada 27 November 1981. Selama ini ia berprofesi sebagai sejarawan dengan fokus studi sejarah makanan dan lingkungan. Di samping itu, ia bekerja sebagai staf pengajar di Departemen Sejarah dan Filologi
Fadly sudah menerbitkan beberapa buku, yaitu Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial, 1870–1942 (Gramedia Pustaka Utama, 2011 & 2016) dan Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia (Gramedia Pustaka Utama, 2016). Pada 2018 buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia mewakili Indonesia menjadi salah satu nominasi buku terbaik dunia untuk kategory Culinary History dalam ajang Gourmand World Cookbook Awards di Yantai, Tiongkok.
Di samping menulis isu-isu sejarah dalam berbagai buku antologi, jurnal ilmiah, dan media massa, Fadly juga aktif menjadi narasumber di berbagai forum seminar nasional dan internasional, menjadi kontributor penulisan buku- buku pangan dan kuliner di dalam dan luar negeri, serta mendapatkan beberapa penghargaan terkait karya-karya tulisnya. Ia bisa dihubungi melalui surel: fadly.rahman@unpad. ac.id dan [email protected].
Ir. Toekidjo, M.P. Lahir di Yogyakarta pada 6 Oktober 1950, Ir. Toekidjo, M.P., menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan fokus pada Agronomi dan Pemuliaan Tanaman. Ia kemudian melanjutkan studi magister di program pascasarjana dengan fokus keahlian yang sama. Karier akademiknya dimulai pada tahun 1980 ketika ia diangkat sebagai staf pengajar di Fakultas Pertanian UGM hingga memasuki masa purna tugas pada 2015. Selain mengajar, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan sebagai reviewer proposal pengabdian masyarakat di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bidang keilmuan yang ditekuninya mencakup Agronomi dan Pemuliaan Tanaman, dengan fokus utama pada diversitas genetik komoditas kacang-kacangan dan ubi-ubian. Melalui berbagai penelitian dan kontribusinya, ia berperan dalam pengembangan serta pelestarian sumber daya genetik tanaman Indonesia.
Dr. Ir. Mulyono Nitisapta Lahir di Karanganyar, Surakarta, pada 25 April 1951, Dr. Ir. Mulyono Nitisapto, M.S. mengawali pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan fokus pada Hama dan Penyakit Tumbuhan (1970– 1975). Ia kemudian melanjutkan studi magister di Program Studi Ilmu Lingkungan UGM (1989–1993) dan meraih gelar doktor di Program Studi Ilmu-Ilmu Pertanian UGM (2013–2018). Selain itu, pada tahun 1985, ia mengikuti pelatihan ICTP di Italia.
Sebagai staf pengajar di Fakultas Pertanian UGM sejak 1976 hingga 2016, ia terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan penelitian. Bidang kajiannya mencakup kebutuhan air tanaman, kualitas air, cuaca dan iklim, serta sistem pertanaman vertikal. Selain itu, ia aktif dalam berbagai survei tanah bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah (P4S) UGM, pengembangan irigasi dan transmigrasi, serta studi test farm di daerah pasang surut dan lahan kering.
Karya tulisnya meliputi buku Azas-azas Meteorologi Pertanian (Ghalia, 1983) dan Budidaya Sayuran Sistem Pertanian Vertikal (1993). Pada periode 2001–2010, ia dipercaya untuk menjalankan tugas di PT Indofarma Tbk sebagai Kepala Agromedicine sekaligus Ketua Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Dalam bidang pengabdian masyarakat, ia aktif memberikan pelatihan prapensiun bagi karyawan BUMN, serta mendampingi kelompok tani dan kelompok wanita tani (1985–2000). Ia juga berperan dalam Yayasan Fapertagama sebagai bagian usaha (2011–2016) dan menjabat sebagai Sekretaris Umum Yayasan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (YP3N) sekaligus pelatih agrobisnis dari 2013 hingga 2023.
Rusdin Rauf, S.T.P., M.P. Lahir di Buton, Sulawesi Tenggara, Rusdin Rauf, S.T.P., M.P., menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA di tanah kelahirannya. Pada tahun 1996, ia melanjutkan studi sarjana di Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), kemudian menempuh pendidikan magister di jurusan dan universitas yang sama pada periode 2005–2007. Sejak 2007 ia bergabung sebagai staf peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, khususnya di Pusat Kajian Makanan Tradisional. Dua tahun kemudian, pada tahun 2009, ia mulai berkarier sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sepanjang perjalanan akademiknya, ia telah memublikasikan berbagai karya ilmiah di jurnal nasional maupun internasional, serta berkontribusi dalam penulisan buku ajar di bidang keahliannya.
Teresa Ramadhinara Subando, S.T.P., M. Sc. adalah dosen Progam Studi Teknologi Pangan di Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta serta editor artikel di website fakultas. Ia meraih gelar Sarjana di Teknologi Pangan dan
Hasil Pertanian serta Magister di Ilmu dan Teknologi Pangan dari Universitas Gadjah Mada, keduanya dengan predikat lulusan terbaik. Dengan latar belakang di bidang pangan, ia memiliki ketertarikan pada pengolahan bahan pangan lokal, khususnya singkong dan produk turunannya. Selain mengajar dan menulis, ia aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pemanfaatan pangan berbasis kearifan lokal.
Yunani, S.T.P., memperoleh gelar sarjana dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada tahun 2018. Kecintaannya terhadap makanan tradisional membawanya bergabung dengan tim penulis Prof. Murdijati-Gardjito pada tahun 2019. Selain aktif dalam penelitian dan penulisan, Yunani juga berkontribusi dalam pelestarian makanan tradisional melalui Karang Taruna di daerah tempat tinggalnya, Kulon Progo. Ia turut berperan dalam penerbitan Pusaka Cita Rasa Indonesia serta beberapa buku lain karya Prof. Murdijati-Gardjito, yang bertujuan memperkaya khazanah kuliner Nusantara.