Krisis masa kini dan Orde Baru

·
· Yayasan Obor Indonesia
Ebook
474
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Kekhawatiran bahwa krisis moneter yang melanda beberapa kawasan di Asia bakal menulari Indonesia, benar-benar menjadi kenyataan. Pertengahan 1997 harga rupiah mulai limbung, dan hanya beberapa bulan saja krisis moneter ini telah berubah menjadi krisis multidimensi. Ketika pemerinath Soeharto jatuh, kelihatannya semua orang menyakini bahwa krisis bakal segera berakhir dan telah pulih, yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya, krisis multidimensi berkepanjagan hingga sekaang. Tampaknya Orde baru meninggalkan penyakit sosial, politik, ekonomi yang begitu parah sehingga sulit menyembuhkan. mengapa demikian?

Buku ini mencoba mencari jawaban atas pertanyaan itu ada sejarah orde Baru sendiri. Tampaknya ada kelehamahn sistem yang dibangun oleh rezim ini yang tidak saja menyebabkan kejatuhan sejarahnya tetapi meninggalkan luka begitu dalam dan parah. Stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi masa Orde Baru yang mengesankan dapat diciptakan di bawah lindungan suatu sistem kekuasaan yang hegemonik, militeris, sentralistik lagi KKN. Ketika sistem ini tidak lagi dapat menggantikannya, yakni demorasi yang bersih, belum sepenuh hati dan tenaga ditegakkan.

Kehadiran buku ini memperkaya wacana di tengah maraknya publikasi mengenai objek yang sama. Buku ini penting dimiliki dan dibaca oleh kaum terpelajar, mahasiswa, sarjana, dan mereka yang memperhatikan sejarah perjalanan bangsa.

About the author

Muhamad Hisyam adalah Ahli Peneliti Muda dan Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI sejak tahun 2001. Kariernya sebagai peneliti diawali di LP3ES (1979), kemudian pindah ke LIPI tahun 1980 hingga sekarang. Bidang yang ditekuninya adalah sejarah, Islam dan masyarakat. Ia menulis berbagai publikasi ilmiah berdasarkan hasil risetnya dalam sejarah dan Islam. Memperoleh gelar Sarjana Lengkap di Fakultas Adab (Sastra), Jurusan Sejarah, IAIN Sunan Kalijaga, Jogyakarta tahun 1978. Pada tahun 1983-1984 selama 11 bulan, ia mengikuti sekolah riset ilmu sosial (PLPIIS) di Universitas Hasanuddin, Makassar. Memperoleh gelar Magister dalam sosiologi di Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Indonesia dan Doktor dalam sejarah di Universitas Leiden, Negeri Belanda. Beberapa karya tulisnya diterbitkan di dalam dan luar negeri. Selain sebagai peneliti dan birokrat ia juga dosen Program Pasca Sarjana Universitas Nasional, Jakarta dan Sekretaris Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI)


Endang Turmudi adalah peneliti dan Kepala Bidang Religi dan Filsafat pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI. Memulai kariernya sebagai peneliti LIPI pada tahun 1983. Dia menamatkan sarjana lengkapnya di Fakultas Adab (Sastra), bidang sejarah, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Melanjutkan studi untuk program Master di bidang sosiologi di Flinders University, Australia tahun 1988, sedangkan program doktornya diselesaikan di Australian National University, bidang sosiologi pada tahun 1996. Ia menekuni penelitian mengenai Islam di Indonesia, baik dalam perspektif sosial maupun politik. Beberapa seminar Internasional yang ia ikuti antara lain di Copenhagen tahun 1997 tentang “Discourse and Local Politics of Democracy in Indonesia”, dan di Bangkok tahun 2001 tentang “Political Culture and Globalization”. Beberapa artikelnya tentang Islam dan politik dimuat dalam jurnal dalam negeri dan luar negeri.

Herman Hidayat adalah Ahli Peneliti Muda pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI. Aktif sebagai peneliti sejak tahun 1984 sampai sekarang. Ia melakukan penelitian dalam bidang politik, sosial dan masyarakat kehutanan. Memperoleh gelar Sarjana Lengkap dari Fakultas Ushuluddin, Jurusan Perbandingan Agama, IAIN Jakarta tahun 1982. Mengajar di Fakultas Sosial dan Politik di Universitas Nasional, Jakarta tahun 1986-1997. Melanjutkan studi dalam bidang antropologi tahun 1991-1993 di Universitas Kyushu, Fukuoka, Jepang. Pada saat ini kandidat Ph.D di Department of Forest Science, Graduate School of Agricultural and Life Sciences, The University of Tokyo. Beberapa seminar dalam negeri dan regional telah diikutinya, antara lain di Kinabalu, Sabah tahun 2002 tentang  “Forestry and the Illegal Timber Trade at the Border of Nunukan Tawau’s Areas”, di Singapore tahun 1997 tentang Social Forestry, di Jepang tahun 1998 dan 1999 mengenai “Forest Management Policy in Indonesia”.

 Susanto Zuhdi adalah Lektor Kepala di Fakultas Sastra, Jurusan Sejarah, Universitas Indonesia (UI), Depok. Mulai April 2001 menjabat sebagai Kepala Direktorat Sejarah pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Pada tahun yang sama, bulan Oktober, ia terpilih menjadi Ketua III Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI). Lulus dari Fakultas Sastra UI jurusan Sejarah tahun 1979, kemudian mengikuti pendidikan sejarah di Vrije Universiteit di Amsterdam dan Rijks Universitas Leiden tahun 1988-1991. Sedangkan Magister Humaniora bidang Sejarah dari Program Pascasarjana UI tahun 1991, dan gelar doktornya diperoleh dalam bidang sejarah dengan disertasi bejudul: Labu Rope Labu Wana: Sejarah Butun (Buton) Abad XVII XVIII di Universitas Indonesia tahun 1999. Ia aktif menulis di berbagai jurnal di dalam negeri dan juga simposiun di luar negeri. Ia  menyunting buku bersama Edi Sedyawati, Arung Samudera: Persembahan Memperingati Sembilan Windu A.B. Lapian (Depok, Lembaga Penelitian UI: 2000).

Mahmud Thoha, Ahli Peneliti Utama dan Kepala Pusat Penelitian Ekonomi, LIPI. Sarjana lengkapnya diperoleh dari Universitas Brawijaya, Malang tahun 1983 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, dan gelar MA dalam bidang Ekonomi di Universitas Manchester, Inggris tahun, 1991. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan ilmiah baik di dalam negeri dan luar negeri. Beberapa publikasinya antara lain: (1) Globalisasi: Antara Harapan dan Kecemasan, P2E-LIPI (2001); (2) Dinamika Industri Kecil dan Menengah, P2E-LIPI (2001); (3) Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah Melalui Modal Ventura (1998); (4) Studi Perdagangan dan Investasi di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara (1998); (5) Dampak Sosial dari Pembangunan Ekonomi di Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat (1987).

 Riwanto Tirtosudarmo adalah Ahli Peneliti Utama di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI. Ijazah sarjana diperoleh dari Universitas Indonesia, Fakultas Psikologi tahun 1979. Melanjutkan studi di bidang demografi di Australian National University (ANU) di mana ia memperoleh gelar MA tahun 1984 dan PhD tahun 1990. Dia menekuni penelitian tentang mobilitas penduduk (migrasi) dan juga kajian-kajian rintisan di bidang demografi-politik. Bukunya yang berjudul Demografi Politik dan Pembangunan di Indonesia: Dari Riau sampai Timor Timur, diterbitkan oleh PT. Sinar Harapan (1996). Saat ini dia sedang menyelesaikan buku terbarunya dengan judul From Colonization to Nation State: The Political Demography of Indonesia. Aktif menulis dan mengikuti pertemuan ilmiah di dalam dan luar negeri. Tahun 2000/2001 selama 10 bulan ia menjadi peneliti tamu di Netherlands Institute for Advanced Studi  (NIAS), Belanda.

 Sukri Abdurrachman adalah peneliti dan Kepala Bidang Hukum pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI. Sarjana  Hukumnya diselesaikan di Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, Jurusan Hukum Perdata tahun 1983. Ia pernah mengikuti training “Didactic Methods for Directors and Teachers of Professional Training” di Roma, Itali, tahun 1991, dan Training R&D Human Resources Planing and Management System, kerja sama LIPI dengan STEPI/KIST Korea Selatan. Menekuni penelitian sejak masih mahasiswa (1979) dan kemudian dilanjutkan di LIPI sejak tahun 1983. Fokus kajian di bidang hukum dan masyarakat. Selain sebagai peneliti, ia pernah aktif mengajar di STISIP Widuri, Jakarta dalam bidang Hukum Media Massa, Etika Pers, dan Sistem Pers Indonesia. Karya tulisnya antara lain “Jaminan Hukum dan Keadilan” (2001), Pariwisata Etnik/Budaya dan Identitas Komunitas Lokal di Malaysia (2002), Konflik Pertanahan di Era Reformasi: Hukum Negara, Hukum Adat dan Tuntutan Rakyat (2002) dan lain-lain. Aktif mengikuti  seminar di dalam dan luar negeri.

 Salim Said, pakar politik dengan spesialisasi masalah militer di Indonesia. Menyeleasikan pendidikan sarjana dalam bidang Sosiologi tahun 1976 di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Ia memiliki dua ijasah MA, yaitu di bidang International Affairs diperoleh di Ohio University, Athens, dan Political Science diperoleh di Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat. Di universitas ini pula gelar PhD-nya didapat dalam bidang Political Science pada tahun 1985. Salim Said mempunyai pengalaman banyak menjadi visiting lecturer di berbagai Universitas luar negeri seperti: University of Malaya, Kuala Lumpur, 1997; Tammasat University, Bangkok, 1999; dan Rufus Putnam Visiting Professor; dan Ohio University, Athens, USA, 2001-2002. Ia pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1990 1998). Aktif menulis, di antaranya dalam bidang militer dan perfileman Indonesia. Karya-karyanya di publikasi dalam berbagai bentuk: buku, artikel dalam jurnal ilmiah, dan karya populer dalam majalah dan surat kabar.

 Taufik Abdullah adalah Ahli Peneliti Utama LIPI dan Guru Besar Sejarah Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia pernah menjadi  Ketua LIPI dari tahun 2000 sampai 2002. Selama dua periode dari tahun 1975 hingga 1979 ia menjadi Ketua Umum Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS), dan sejak 1996 hingga sekarang adalah Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI). Memperoleh ijasah sarjana dalam bidang sejarah dari Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1962. Melanjutkan studi di Cornell University, Amerika Serikat dan memperoleh gelar PhD dalam bidang Sejarah Asia Tenggara pada tahun 1970. Sebagai visiting Research Scholar di The Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), University of Kyoto, Jepang, tahun 1989-1990; di Departement of History, University of Wisconsin, Madison, USA tahun 1975 dan pada tahun 1977 mengambil Post Doctoral Fellow di Department of Political Science, University of Chicago. Karya-karya ilmiahnya banyak dipublikasikan di berbagai buku, jurnal dan majalah. Sebagai ilmuan sosial papan atas ia memperoleh penghargaan dari berbagai institusi, antara lain Fukuoka  Asian Cultural Prize, Jepang (1991), dan Habibie Award (2001)


Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.