Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

· Buku Mojok
4,9
32 atsauksmes
E-grāmata
226
Lappuses
Atsauksmes un vērtējumi nav pārbaudīti. Uzzināt vairāk

Par šo e-grāmatu

Serial Cak Dlahom mulanya dimuat di situs mojok.co selama ramadan 2015 dan 2016. Telah dibaca lebih dari enam ratus ribu kali, kini sufi ala Madura ini hadir lewat buku untuk mengajak kita merenungkan kesombongan kita yang acap merasa lebih pintar.

Buku ini menceritakan tentang kehidupan di suatu kampung bersama dengan penduduknya yang memiliki karakter yang beraneka ragam. Ada Mat Piti yang suka membantu tetangganya, Ada juga Cak Dlahom yang dianggap kurang waras sama orang dikampungnya, Ada juga Romlah putrinya Mat Piti yang menjadi kembang di desanya, Ada juga Pak Lurah dan lainnya.

Meskipun bukan seorang ustaz, ulama, atau pendakwah, melalui buku ini Rusdi menunjukkan kualitas dan kecerdasannya dalam mengajarkan agama. Sebagai seorang jurnalis, Rusdi lebih mampu menunjukan kemampuan menyiarkan agama daripada beberapa orang yang mengaku sebagai pendakwah. Melalui karya ini kita bisa mengenal Rusdi nan berwawasan agama luas ketimbang pendakwah-pendakwah yang sering berkutat dengan kontroversi.

Membandingkan karya Rusdi ini dengan pendakwah-pendakwah memang bukan sesuatu yang seimbang. Karena yang dilakukan Rusdi adalah menulis cerita dan kemudian dibukukan. Sedangkan yang dilakukan oleh para pendakwah adalah menyiarkan agama di depan orang banyak. Tapi kiranya dari kisah-kisah di buku ini bisa diambil pelajaran untuk kita semua.

Vērtējumi un atsauksmes

4,9
32 atsauksmes

Par autoru

RUSDI MATHARI (Situbondo, 12 Oktober 1967 – Jakarta, 2 Maret 2018) Pernah bekerja sebagai wartawan lepas Suara Pembaruan (1990-1994), redaktur InfoBank (1994-2000) dan Detik.com, anggota staf PDAT majalah Tempo (2001-2002), redaktur majalah Trust (2002-2005), redaktur pelaksana Koran Jakarta (2009-2010), redaktur pelaksana BeritaSatu.com (2010- 2011), pemimpin redaksi VHR Media (2012-2013), dan terakhir sebagai redaktur eksekutif Rimanews.com (2015-2017). Peserta crash program reportase investigasi (ISAI Jakarta) di Bangkok, Thailand, serta pernah mendapat penghargaan untuk penulisan berita terbaik dari beberapa lembaga. Buku yang merupakan ulasan kritik terhadap media baik di Indonesia maupun global ini adalah buku keempatnya setelah Aleppo (EA Books, 2016), Merasa Pintar, Bodoh Saja Tidak Punya (Buku Mojok, 2016), dan Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan (Buku Mojok, 2018).

Novērtējiet šo e-grāmatu

Izsakiet savu viedokli!

Informācija lasīšanai

Viedtālruņi un planšetdatori
Instalējiet lietotni Google Play grāmatas Android ierīcēm un iPad planšetdatoriem/iPhone tālruņiem. Lietotne tiks automātiski sinhronizēta ar jūsu kontu un ļaus lasīt saturu tiešsaistē vai bezsaistē neatkarīgi no jūsu atrašanās vietas.
Klēpjdatori un galddatori
Varat klausīties pakalpojumā Google Play iegādātās audiogrāmatas, izmantojot datora tīmekļa pārlūkprogrammu.
E-lasītāji un citas ierīces
Lai lasītu grāmatas tādās elektroniskās tintes ierīcēs kā Kobo e-lasītāji, nepieciešams lejupielādēt failu un pārsūtīt to uz savu ierīci. Izpildiet palīdzības centrā sniegtos detalizētos norādījumus, lai pārsūtītu failus uz atbalstītiem e-lasītājiem.