tuberculosis (Mtb), yang umumnya menyerang paru, dikenal sebagai TB paru tetapi juga dapat
menginfeksi area diluar paru (TB ekstra paru). Diagnosis dan manajemen tuberkulosis (TB)
tetap menantang dan kompleks dikarenakan heterogenitas presentasi penyakit. Meskipun
pengobatan telah efektif, penyakit TB dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan jangka
pendek maupun jangka panjang yang signifikan. Komplikasi terdiri dari komplikasi respiratorik
maupun non respiratorik yang berasal dari gangguan sistemik, metabolik, infeksi, atau
gangguan struktural anatomis akibat infeksi TB yang baru maupun riwayat penyakit terdahulu.
Komplikasi TB secara umum terbagi menjadi komplikasi respiratorik dan non respiratorik,
yaitu antara lain : Hemoptisis; efusi pleura, empyema, pneumotoraks, gangguan obstruksi jalan
napas, kanker paru, serta gangguan kardiovaskular. Komplikasi tuberkulosis berkontribusi
signifikan terhadap mortalitas dan morbiditas pasien. Langkah terpenting dalam pengelolaan
Post Tuberculosis Lung Disease (PTLD) adalah Tindakan preventif. Pemberian profilaksis
kepada orang dengan infeksi laten TB yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit
termasuk kontak serumah dan orang yang hidup dengan HIV. Diagnosis dini dan pengobatan
efektif sangat penting untuk membatasi komplikasi kerusakan paru akibat infeksi TB. Diagnosis
yang tertunda dan durasi penyakit TB yang lebih lama merupakan faktor penting dalam
memperberat penurunan fungsi paru. Berhenti merokok harus menjadi bagian integral dalam
tatalaksana PTLD. Sebagaimana tatalaksana penyakit paru kronis lainnya, selain berhenti
merokok, vaksinasi, dan rehabilitasi paru harus dipertimbangkan dalam rencana pengelolaan
PTLD.