Awal tahun 90-an konservasi laut sebagai suatu ilmu pengetahuan menjadi sangat popular meninggalkan ilmu konservasi daratan karena laut menjadi ekosistem terakhir yang tersisa untuk diselamatkan setelah daratan di planet bumi. Buku ini mencoba menggambarkan sedikit dari kekhawatiran tersebut yang disampaikan dalam bentuk analisa-analisa kritis pada beberapa bidang kajian (khususnya yang berhubungan dengan ilmu biologi) yang dibahas pada tiap-tiap bab buku ini.
Analisa kritis yang coba dibahas tidak hanya meliputi prinsip-prinsip keilmuan dasar saja akan tetapi juga dibahas aplikasi teknologi terkini pada ekosistem laut. Pembahasan pada tiap-tiap bab diusahakan disertai dengan studi kasus yang sedang atau paling umum dilakukan atau terjadi guna memudahkan pembaca memahami pesan yang ada di dalamnya. Sehingga diharapkan akan muncul analisa kritis berikutnya yang akan lebih menyempurnakan perkembangan konservasi laut sebagai ilmu” pengetahuan yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan keberhasilan usaha konservasi pada ekosistem laut. Harapan yang lebih spesifik dari buku ini adalah diharapkan bisa berkontribusi terhadap perkembangan ilmu konservasi laut di wilayah “nusantara” Indonesia, dimana pusat keanekaragaman organisme laut dunia berada.
Arief Setyanto, S.Pi., M.App.Sc. lahir di Rembang Jawa Tengah tahun 1971 dan menyelesaikan pendidikan dasar hingga SMA di Rembang (SD Kutoharjo 2, SMP 3 dan SMA 2 Rembang). Tahun 1991 kuliah di program studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Di sinilah awal penulis menekuni bidang pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan. Kemudian pada masa reformasi tahun 1998 lolos seleksi penerimaan pegawai negeri sipil tenaga dosen di almamaternya.
Penulis mulai menekuni aspek konservasi laut dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan, terutama yang terkait dengan aspek biologi sejak menjalani pendidikan di James Cook University Townsville, Queensland-Australia atas beasiswa pemerintah Australia. Pendidikan tentang koleksi dan analisis data perikanan juga pernah penulis tekuni di Wageningan International, the Netherlands dengan beasiswa pemerintah Belanda. Penulis juga sempat riset dan belajar pengelolaan perikanan di Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS), University of Wollongong, New South Wales-Australia dengan dukungan pemerintah Indonesia.