Sebagian besar manuskrip bertuliskan dan berbahasa Arab-Pegon (tulisan Arab "gundul" dengan gaya bahasa Cirebon) dan Jawa Kuno yang ditulis di atas daun dluwang, lontar, nipah, kropak, juga kertas yang sudah sangat tua. Secara umum, manuskrip itu menggunakan bahasa Cirebon dalam bentuk pupuh atau kidung dan gancaran (prosa). Untuk dapat memahami dang mengkaji isi manuskrip yang sangat berharga ini, tentu saja, para peneliti dan peminat sejarah harus mampu memahami bahasa Cirebon terlebih dahulu, maka Kamus Cirebon ini hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut..