Puisi ini disusun dari puisi-puisi pilihan Irwan Bajang selama rentang 5 tahun, sejak 2008-2013.
Dalam buku ini kita akan menemukan dua seni yang berbeda; yakni seni rupa dan seni musik. Octora menerjemahkan ulang puisi dalam buku ini ke dalam ilustrasinya, lalu Ari KPIN bersama sanggar musiknya membuat lagu berdasarkan lirik puisi dalam buku ini. Dalam lagu, Irwan juga menjadi narator di beberapa selingan musik puisi yang diciptakan.
Buku ini lebih tepat disebut sebagai Album Puisi, Musik dan Ilustrasi. Tampilan buku ini dibuat sebagai perkawinan antara puisi dan ilustrasi. Beberapa ilustrasi baik hitam-putih maupun warna menghiasi badan puisi dalam buku Kepulangan Kelima ini. Di dalam buku juga diselipkan CD musikalisasi.
Ini adalah kumpulan puisi puisi yang diapresiasi dengan dua seni lain yang berbeda.
* Dalam edisi Ebook ini, musikalisasi tidak bisa disertakan. Hubungi penerbit untuk memesan lagunya.
Irwan Bajang
Lahir di Aik-Anyar, Lombok Timur 22 Februari 1987. Seusai menamatkan sekolah menengah di SMA 1 Selong, tahun 2005 ia merantau ke Jogjakarta dan menamatkan pendidikan Ilmu Hubungan Internasional di UPN "Veteran" Jogjakarta. Tahun 2006 menerbitkan buku puisi "Sketsa Senja" juga novel Rumah Merah Kita (2008). Beberapa karya lain masuk dalam antologi karya: Ibu (Kemudian, 2009), Tralala-Trilili (KTN, 2009), Karena Aku Tak Lahir dari Batu (Sastra Welang, 2010), Agonia (Tikungan-Indie Book Corner, 2012), Antologi 22 Penyair NTB, Dari Takhali sampai Temaram (Akar Pohon, 2012).
Menulis puisi, cerpen dan esai yang lebih banyak dipublikasikan online di beberapa situs seperti kompasiana, indonesiabuku, jakartabeat, akupuisi.com, politikana, persma.com serta beberapa majalah dan media cetak. Sempat terlibat dalam beberapa riset sejarah dan antropologi antara lain tentang HIV AIDS dan peristiwa politik 1965 di Bali, kerja sama antara Haverford University dan Taman 65. Menjadi peneliti di Cakrawala Institute dan Editor untuk project penulisan buku sejarah kampung "Ngeteh di Patehan" (Iboekoe, 2011). Saat ini masih tinggal di Jogjakarta dan sedang merintis sebuah taman bacaan rakyat di kampung halamannya di Lombok Timur.
Sehari-hari bekerja dan bermain sebagai pemimpin redaksi Indie Book Corner dan menekuni aktivitas nge-blog di www.irwanbajang.com. Penulis bisa disapa di akun twitter @irwanbajang dan akun facebook: Irwan Bajang.