Huston Cummings Smith, guru para guru agama-agama sedunia, salah satu tokoh studi perbandingan agama, dan salah satu pembela kebebasan beragama di dunia, wafat pada 30 Desember 2016 lalu, dalam usia 97 tahun. Sayang, kita di Indonesia tak terlalu peduli padanya (tak ada satu pun berita ditulis mengenainya, setahu saya), justru ketika kita, yang sedang diterjang wabah meningkatnya intoleransi, harus belajar banyak darinya.
Dilahirkan pada 1919, Smith tumbuh dalam keluarga misionaris di Suzhou, China, dan menghabiskan 17 tahun masa kecil dan remajanya di sana. Sesudah lulus dari Universitas Chicago, dia mengajar di Massachusetts Institute Technology (MIT), Washington University, Syracuse University, dan terakhir University of California di Berkeley.
Smith menulis sekitar 15 buku, 70 artikel di jurnal ilmiah, dan terlibat dalam pembuatan sekitar 10 film dokumenter tentang agama-agama manusia. Pada 1996, hidup dan karya-karyanya dikupas Bill Moyes dalam lima serial program khusus PBS (Public Broadcasting Service) berjudul “The Wisdom of Faith with Huston Smith,” yang memperoleh nominasi Emmy Award.