Tulang ikan bandeng ini yang tidak dimanfaatkan di masyarakat kemudian diolah menjadi sediaan farmasi serbuk effervesent sebagai suplemen kalsium tulang untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada manusia.
Pemanfaatan limbah tulang bandeng (Chanos chanos) sebagai sumber kalsium merupakan salah satu alternatif untuk menyediakan sumber pangan yang kaya nutrisi. Selain itu juga dapat mengurangi dampak negatif apabila terjadi pencemaran lingkungan akibat penanganan limbah pengolahan ikan bandeng (Chanos chanos).
Komponen utama tulang ikan bandeng (Chanos chanos) memiliki kandungan mineral kalsium yang tinggi yaitu 23,99%.
Kalsium itu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai proses metabolisme dan pembentukan tulang. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan kelainan tulang pada anak-anak, kemudian pada orang dewasa kekurangan kalsium menyebabkan kehilangan massa dan tulang rapuh. Tulang ikan bandeng (Chanos chanos) adalah sumber kalsium alternatif yang baik dan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan effervesent sehingga memudahkan dalam penggunaannya.
apt. Hilmiati Wahid, S.Farm., M.Si. lahir di Sungguminasa pada tanggal 06 Juli 1990. Saat ini penulis tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan. Pendidikan tinggi ditempuh mulai dari S-1 Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN Alauddin) (lulus 2012), Pendidikan Profesi Apoteker di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta (lulus 2014), Pascasarjana di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar (UNHAS) (lulus 2018). Aktivitas penulis saat ini adalah sebagai dosen pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Megarezky Makassar (UNIMERZ), penulis juga merupakan praktisi di Puskesmas Tompobulu Gowa sebagai Apoteker Penanggung Jawab Apotek di tempat tersebut. Buku-buku yang pernah dibuat penulis yaitu “Krim Antiaging dari Ekstrak Kolagen Limbah Sisik Ikan Bandeng (Chanos chanos)”, serta “Buku Farmasi Rumah Sakit (Teori dan Penerapannya)”. Jalin Kerja sama degan penulis via surel [email protected].
apt. Andi Juaella Yustisi, S.Farm., M.Farm. lahir di Polewali pada tanggal 1 Agustus 1987. Saat ini penulis tinggal Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Muslim Indonesia Makassar tahun 2011. Menyeleseikan Program Studi Double Degree Profesi Apoteker tahun 2012 dan Magister Farmasi tahun 2013 di Universitas Setia Budi Surakarta. Pada tahun 2014-2015 melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek Fina Farma Berau, Kalimantan Timur. Tahun 2016 menjadi dosen di Universitas Mengarezky Makassar.
Prayitno Setiawan, S.Si., M.Si. lahir di Palopo pada tanggal 15 Mei 1994. Saat ini penulis tinggal di Bumi Tamalanrea Permai, Kota Makassar. Pendidikan tinggi ditempuh mulai dari S-1 di Fakultas Farmasi UIM (lulus 2016), Pascasarjana di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (UNHAS) dengan Jurusan Farmasi Klinik (lulus 2019), dan meraih gelar M.Si. dari Universitas Hasanuddin. Aktivitas penulis saat ini selain mengajar pada jenjang sarjana di Universitas Megarezky Makassar, melakukan penelitian di bidang farmasi dan penulisan buku-buku yang identik dengan farmasi. Jalin kerja sama dengan penulis via surel [email protected].
Mirfaidah Najamuddin, S.Si., M.Si. lahir di Ujung Pandang pada tanggal 27 Juli 1989. Putri ke tujuh dari delapan bersaudara dari pasangan, Ayah (Alm.) Ir. Nadjamuddin Yakub, dan Ibu Nurlaela Bahyus. Pernah menempuh pendidikan di SD Neg. Bung Makassar, SMP Neg. 12 Makassar, MAN 2 Model Makassar, S1 Fakultas MIPA Universitas Islam Makassar, dan pendidikan terakhir, Magister Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar. Saat ini penulis aktif menjadi salah satu dosen tetap di Fakultas Farmasi Universitas Megarezky Makassar (Unimerz), juga terlibat dalam organisasi pengurus cabang Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Makassar. Jalin kerja sama dengan penulis via surel [email protected].
apt. Nurfitria Junita, S.Farm., M.Farm. lahir di Makassar pada tanggal 6 Juni 1989. Saat ini penulis tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia tercatat sebagai lulusan Universitas Indonesia Timur dan Universitas Setia Budi Surakarta Jurusan Farmasi. Penulis yang kerap disapa Fitri ini adalah anak pertama dari 3 orang bersaudara. Saat ini menjadi dosen di Universitas Megarezky Makassar.
Aninditya Dwi Lestari Amir, S.Farm. lahir di Watampone pada tanggal 03 Agustus 1998. Saat ini penulis tinggal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pernah menempuh pendidikan di SMPN 4 Watampone, Sulawesi Selatan, SMA Negeri 2 Watampone, Sulawesi Selatan, D3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar, S-1 Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Megarezky Makassar (UNIMERZ) (lulus 2023). Jalin kerja sama dengan penulis via surel [email protected].