Buku ini mengisahkan perjalanan hidup Ibnu Sina, seorang jenius yang bahkan sebelum berusia sepuluh tahun sudah menghafal Al-Qur'an dan menguasai berbagai ilmu dasar. Kecerdasannya yang luar biasa menjadikannya seorang dokter terhormat di usia 16 tahun, yang bahkan berhasil menyembuhkan penguasa Samanid. Kisah ini juga membawa kita ke perpustakaan kerajaan yang megah, di mana Ibnu Sina menghabiskan waktu berbulan-bulan, menyerap segala ilmu dari kedokteran, filsafat, astronomi, hingga logika.
Meskipun menghadapi bahaya dan kesulitan, semangatnya untuk belajar tak pernah pudar. Ia menulis dua karya monumental yang menjadi warisan tak ternilai: "Al-Qanun fi at-Tibb" (The Canon of Medicine) yang menjadi rujukan utama dokter selama berabad-abad, serta "Kitab al-Shifa" (The Book of Healing) yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan.
"Ibnu Sina: Sang Penjelajah Ilmu" adalah sebuah narasi inspiratif tentang seorang polymath sejati. Buku ini adalah bukti bahwa rasa ingin tahu dan ketekunan dalam mencari ilmu dapat menciptakan penemuan-penemuan luar biasa dan meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah peradaban.