Sejak muda, Al-Haytham telah dikenal karena rasa ingin tahu yang tak terbatas, terutama tentang bagaimana cahaya bekerja dan cara kita melihat dunia. Ia belajar banyak dari lingkungan akademis di Basra, mempelajari matematika, fisika, kedokteran, dan filsafat. Namun, yang paling menarik minatnya adalah fenomena cahaya—sebuah misteri besar yang belum sepenuhnya dipahami pada masanya.
Pada suatu kesempatan, Al-Haytham mendengar tentang masalah banjir yang sering terjadi di Mesir akibat sungai Nil. Berbekal keyakinan bahwa ia bisa menemukan solusi, ia pergi ke Kairo untuk mencoba mengendalikan banjir tersebut. Namun, setelah menyadari bahwa proyek itu tidak dapat diselesaikan dengan teknologi saat itu, ia memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada penelitian cahaya.
Dengan semangat eksploratif, Al-Haytham menjadi salah satu ilmuwan pertama yang menggunakan metode ilmiah modern. Ia tidak hanya mengandalkan teori-teori lama, tetapi juga melakukan percobaan langsung. Dengan membuat alat-alat sendiri, ia berhasil membuktikan bahwa mata manusia tidak memancarkan sinar seperti yang diyakini banyak orang sebelumnya. Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa cahaya dari sumber seperti matahari memantul dari benda-benda di sekitarnya, kemudian masuk ke mata kita, dan otaklah yang memprosesnya menjadi gambaran visual.
Penemuannya ini direkam dalam karya monumentalnya, Kitab al-Manazir (The Book of Optics), yang terdiri dari tujuh jilid. Buku ini menjadi landasan bagi ilmu optik selama berabad-abad dan memberikan wawasan baru tentang cara kita melihat dunia.
Meskipun gagal dalam upayanya mengendalikan banjir Nil, Al-Haytham tetap meninggalkan warisan yang abadi. Ia bukan hanya seorang ilmuwan, tetapi juga seorang pemikir yang berani menantang ide-ide lama. Melalui kerja keras dan ketekunan, ia membuktikan pentingnya pengamatan, eksperimen, dan pemikiran kritis.
Hingga hari ini, Al-Haytham tetap dihormati sebagai "Sang Penjelajah Cahaya," seorang raksasa dalam sejarah ilmu pengetahuan yang terus menginspirasi generasi-generasi ilmuwan di seluruh dunia. Buku ini adalah cerita tentang seorang individu yang tidak takut untuk bertanya, bereksperimen, dan mengubah pemahaman manusia tentang dunia.