Kumpulan puisi ini merupakan bentuk nyata dari bisikan-bisikan suara di kepala penulis yang sepertinya menarik untuk diketahui banyak orang. Isi puisi ini kebanyakan merupakan pertanyaan dan pernyataan remeh-temeh yang berusaha dijawab dan diungkapkan oleh penulis sendiri, serta hal-hal random lain yang penulis pikirkan dan rasakan. Buku ini tidak berusaha dibuat menarik mungkin, tetapi tetap kelihatan asyik sehingga kamu yang sebelumnya memandang puisi hanya berkata “Oh, begini saja” akan berkata “Wow, ternyata…” setelah membacanya.
Penulis merupakan seorang anak yang memiliki ketertarikan dengan dunia sastra sejak masih bersekolah di bangku SMA. Setelah berkuliah di Fakultas Filsafat Keillahian, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, penulis semakin tertarik dengan dunia sastra dan beberapa kali mengikuti lomba menulis puisi. Akhirnya penulis berani menerbitkan sebuah buku pertamanya yang berisi kumpulan quote singkat tentang patah hati yang berjudul Metamorfosisku Setelah Kita. Saat ini penulis memberanikan diri untuk unjuk karya dengan menerbitkan buku kedua yang berjudul Diamku Berisik, sebuah kumpulan puisi dari hasil kegabutan penulis. Penulis banyak dipengaruhi oleh gaya sastra mendiang Joko Pinurbo, sastrawan ternama Indonesia. Oleh karena itu, penulis menulis buku ini sebagai bentuk penghargaan kepada beliau.