Selain efektif, komunikasi antarpribadi merupakan proses berkomunikasi yang dianggap penting dan menjadi keharusan bagi setiap insan, baik dalam organisasi formal maupun non-formal. Tidak seorang pun manusia di atas dunia ini yang tidak melakukan komunikasi. Setiap orang senantiasa membutuhkan dan berusaha membuka serta menjalin komunikasi dengan orang lain. Adanya sejumlah kebutuhan di dalam diri setiap individu hanya dapat dipuaskan melalui kegiatan komunikasi antar sasamanya. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memiliki keterampilan berkomunikasi, tanpa dibatasi oleh jabatan, status sosial maupun stratifikasi dalam kehidupan sosial. Jadi, apakah orang tersebut berperan sebagai pejabat, kaum professional, maupun masyarakat awam, semuanya membutuhkan keterampilan berkomunikasi. Komunikasi antarpribadi tidak hanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat awam, tetapi juga terjadi dalam suatu organisasi.
Selain merupakan unsur penting, komunikasi antarpribadi merupakan “jembatan” dalam menjalin hubungan sosial antar sesama manusia. Hubungan sosial yang diinginkan bila seseorang merasa harga dirinya atau rasa amannya akan bertambah, dan hubungan ini akan direalisasikan dengan melakukan komunikasi yang harmonis. Selain itu keampuhan komunikasi antarpribadi terletak pada keefektifan mempengaruhi orang lain. Minat seseorang, konflik antarkelompok, sosialisasi visi dan misi organisasi, pemberian perintah, dan lain-lain akan dapat berjalan efektif bila orang-orang yang terlibat dalam organisasi pendidikan memiliki keterampilan berkomunikasi. Hanya dengan terjalinnya komunikasi, maka semua pihak yang terlibat akan dapat memahami perasaan lawan komunikasinya.
Edi Harapan, Dr., M.Pd., lahir di Desa Kasmaran Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 16 Juli 1965. Putra bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Bapak H. Madinah Toyib dengan Ibu Hj. Murni (Almarhumah). Pendidikan dimulai dari SD Negeri 1 Kasmaran 190 Komunikasi Antarpribadi antaranya sebagai anggota PGRI Kota Palembang, anggota Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Sumatera Selatan, dan anggota Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan (IPTPI) Provinsi Sumatera Selatan. Saat ini berstatus sebagai Dosen Tetap Yayasan di PPs Universitas PGRI Palembang dengan pangkat Lektor. Selain itu terdaftar sebagai dosen luar biasa di Program Studi Teknologi Pendidikan PPs Unsri, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Raden Fatah Palembang, Program Studi Administrasi Publik PPs Universitas Sjakhjakirti Palembang dan PPs STISIPOL Candradimuka Palembang, Program Studi Bidan Pendidik di Akbid Mitra Adiguna Palembang, dan Tutor pada Program PAUD dan Pendidikan Dasar Universitas Terbuka.
Selain menjadi tenaga edukatif, juga bertugas sebagai Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPMP) Universitas PGRI Palembang, dan sekarang (2014) sedang menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Mutu di UPGRI Palembang. Motto hidup “jalani saja kehidupan ini bagaikan air mengalir, tak perlu direkayasa karena semua akan berjalan sesuai dengan kehendak sang pencipta”.
Syarwani Ahmad, Dr, MM, Drs, lahir di Mengulak OKU Timur, Sumatera Selatan pada tanggal 16 Desember1948. Putra ketiga dari enam bersaudara dari Bapak Ahmad Sya’ari gelar Puting Ratu dan ibu Rohima. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Rakyat (SR) di Desa Mengulak, Buay Madang I tahun 1962, SMP Negeri di Martapura tahun 1965, SPG Negeri di Palembang tahun 1968. Melanjutkan di FKIP Unsri tamat Sarjana Muda tahun 1978, dan meneruskan ke jenjang S1 tahun 1988. Melanjutkan ke jenjang Program Pascasarjana (S2) tahun 2001. Kemudian meneruskan ke Program Doktor (S3) di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Program Studi Manajemen Pendidikan selesai pada tahun 2009.
Semasa kuliah aktif di HMI, anggota Resimen Mahasiswa, Pengurus Senat Mahasiswa, dan menjadi anggota PGRI, hingga dipercaya menjadi Pengurus PGRI Kecamatan Seberang Ulu II, dan Tahun 2010 dipercaya anggota melalui Konferensi PGRI Provinsi Sumsel 2010 menjadi Ketua PGRI Provinsi Sumatera Selatan sampai 2015. Di samping sebagai PNS, juga mengabdi di bidang pendidikan mulai sebagai Dosen Tetap Yayasan pada STKIP PGRI Palembang yang sekarang telah menjadi Universitas PGRI dengan jabatan Lektor Kepala. Di samping itu, juga pernah bertugas sebagai dosen luar biasa pada AKPER Muhammadiyah Palembang dari tahun 1991 sampai 1995. Pada tahun 1996-2000 ditugasi sebagai Ketua STKIP PGRI Palembang dan pada masa jabatan tersebut dipercaya oleh Ketua YPLP-PT-PGRI Sumsel sebagai Ketua Panitian untuk mengembangkan STKIP-PGRI Palembang menjadi Universitas PGRI Palembang pada tahun 2000. Dengan perubahan bentuk tersebut diberi tugas sebagai Pembantu Rektor II tahun 2000-2001, kemudian menjadi Dekan FKIP-Universitas PGRI Palembang dari tahun 2001-2009. Kemudian tanggal 7 November 2009 dipilih senat Universitas PGRI menjadi Rektor Universitas PGRI Palembang hingga sekarang.