EFROSINA: An Authorized Digital Edition

· Penerbit Buku Sastra Digital
4,8
54 avis
E-book
164
Pages
Les notes et avis ne sont pas vérifiés. En savoir plus

À propos de cet e-book

EFROSINA


Ketika bangun pagi sekali, pada suatu hari, aku takjub ilalang

tumbuh sepanjang betisku. Tubuhku kecut dan pasi,

hujan menyiram rambutku semalaman; seseorang bermuka

pucat bermahkota cahaya ke dalam cawan menuangkan cairan

merah bagai anggur, seperti darah: "Untuk kesehatan kita." Kami

pun bersulang, aku bersulang, dengan murung. Tapi demi Tuhan,

demi dia, wajahnya jelita dan jenaka. Aku teringat ibu,

lalu kutanyakan padanya telah ia lihatkah pohon di sorga

muasal semua penderitaan manusia. Namun ibu tersayang terlalu

jauh dan seruanku begitu rendah. Angin keras dan riuh,

tersesat aku di entah. Andaikan firdaus, seandainya inferno,

dapat diukur dengan kilo jaraknya dan jarum jam

berputar sebaliknya. Barangkali aku menangis, ya, sendirian,

bermalam-malam. Keningku rekat ke marmar,


jiwaku memar. Kelopak bunga baobab berguguran dari sembab

mataku. Di kejauhan seluruh masjid bertakbir, para malaikat pulang

ke tabir. Meninggalkan sayap mereka di jalan raya. Aku terikat

di tempatku. Para filsuf menyebutnya dunia, aku menyebutnya penjara

atau puisi atau jalusi musim semi. Seseorang dengan sinaran berputar

di lingkar kepalanya menjadi kekasihku yang setia,

dan pada suatu senja minggat begitu saja. Aku patah. Jatuh

sakit dan ginjalku lemah. Aku menunggu, tidak, aku tidak menunggu,

aku menunggu, tidak, mustahil aku menunggu, aku menunggu,

tidak, ia muskil kembali, ia mungkin kembali. Wajah yang memukau

menyelundup dalam mimpiku. Bagai hujan rusuh menghunjam

lebuh kemarau. Di hari yang lain pusar di lidahku diliput

lumut, dan mulutku pun bisu. Biji gandum liar

berjatuhan dari lubang hidungku, disemaikan angin

ke seluruh penjuru. Aku kini buta dan menanti. Bersandar


di kursi malas seharian, setelah itu berminggu-minggu,

kemudian berbulan-bulan. "Dungu!" suara asing berbisik

di telingaku, "segala sesuatu berubah. Waktu tidak berlari

ke punggungmu. Duduk manislah di situ, kenangkan perbuatan

santun masa mudamu. Kutuklah pawai, juga partai,

atau apa pun sesukamu." Sayang, sayang, jangan menuduhku

pencaci dan mendakwaku Mephisto atau Samiri. Bukan, sayang,

bukan. Namaku tak jadi beban. Aku bukan Aaron,

bukan setan. Aku pencinta wajah yang pernah datang dan hilang

meninggalkan untaian manik cahaya, seperti lira Orfeus bagi madah

Eridike yang nestapa. Aku makanan dalam ususmu,

keluhan dukalaramu, aku retina dalam matamu. Hanya kudengar

desir angin. Maka kepadanya aku berkata: "Kunjungilah negeri

terjauh. Temukan dia untukku." Akan kutanggungkan


kesedihanku merangkum ranum senyum itu.


1999-2001

 

Efrosina, pertama kali diterbitkan Orfeus Books (2002) sebanyak 1.000 (seribu) eksemplar. Cetakan kedua diterbitkan PT Cakrawala Budaya Indonesia (2005) sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) eksemplar. Cetakan ketiga dipublikasikan Sastra Digital (2013) dan dicetak/diterbitkan Createspace dan didistribusikan Amazon. Ini adalah An Authorized Digital Edition yang dipublikasikan Penerbit Buku Sastra Digital pada 1 November 2020. Edisi ini menyertakan catatan esais Ach. Nurcholis Majid yang esainya tentang buku puisi Efrosina (cetakan kedua) terpilih sebagai pemenang tingkat nasional LMKS (Lomba Mengulas Karya Sastra) yang diselenggarakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2010 dengan Dewan Juri yang diketuai Prof. Dr. Suminto A. Sayuti. Lukisan sampul adalah foto lukisan karya Dr. Supriatna.

Notes et avis

4,8
54 avis

À propos de l'auteur

Cecep Syamsul Hari adalah seorang penyair, penulis esai, editor, dan penerjemah sejumlah buku. Ia anak pertama dari sembilan bersaudara (dua di antaranya meninggal sewaktu kecil). Ia belajar tentang kebahagiaan spiritual, kebersahajaan hidup, dan kecintaan terhadap sastra, seni, dan musik dari Ayahanda dan Ibundanya. Selama lebih kurang tiga belas tahun Cecep bekerja sebagai Redaktur Majalah Sastra Horison, dan karena pekerjaannya itu antara tahun 2000 –2013 ia rutin pergi pulang Bandung-Jakarta. Antara tahun 2006 – 2015, ia pernah menjadi sastrawan dan penerjemah tamu di Korea Selatan (Korea Literature Translation Institute), Malaysia (Rimbun Dahan Arts Residency), Hongaria (Magyar Forditohaz/Hungarian Translators House), Ceko (Kedutaan Besar RI di Praha), Australia (Bundanon Arts Residency dan University Technology of Sydney), dan penyair tamu di China (Xian-xi Writers Association). Ia adalah pendiri Anugerah Puisi CSH (CSH Poetry Award). 

Official website: https://www.cecephari.com

Donner une note à cet e-book

Dites-nous ce que vous en pensez.

Informations sur la lecture

Smartphones et tablettes
Installez l'application Google Play Livres pour Android et iPad ou iPhone. Elle se synchronise automatiquement avec votre compte et vous permet de lire des livres en ligne ou hors connexion, où que vous soyez.
Ordinateurs portables et de bureau
Vous pouvez écouter les livres audio achetés sur Google Play à l'aide du navigateur Web de votre ordinateur.
Liseuses et autres appareils
Pour lire sur des appareils e-Ink, comme les liseuses Kobo, vous devez télécharger un fichier et le transférer sur l'appareil en question. Suivez les instructions détaillées du Centre d'aide pour transférer les fichiers sur les liseuses compatibles.