Cerai: Pintu Darurat Pernikahan
Kuhusu kitabu pepe hiki
Pernikahan terdiri dari dua orang yang berbeda kepribadian dengan latar belakang yang berbeda pula sehingga sudah pasti akan ada perbedaan pendapat yang akan terjadi. Namun, jangan sampai perbedaan itu menjadi penghalang karena dalam pernikahan terdapat cinta dan kasih sayang.
Perceraian bagaikan pintu darurat sebuah pesawat yang hanya digunakan pada kondisi darurat. Pintu tersebut digunakan demi menyelamatkan seluruh penumpang agar terhindar dari kecelakaan yang lebih besar. Jika pintu tersebut tidak digunakan, justru akan memberikan luka yang lebih membahayakan.
Ebook ini menjelaskan perceraian dalam Islam dan pertimbangan-pertimbangan apa saja yang sangat perlu diperhatikan ketika memutuskan bercerai. Cerai dalam Islam memang diperbolehkan, tetapi cerai juga dibenci Allah SWT sehingga sangat perlu dipikirkan dengan matang keputusan bercerai.
[Gema Insani]
Ukadiriaji na maoni
Kuhusu mwandishi
Bu Handrianto aktif menulis artikel dan buku termasuk masalah-masalah rumah tangga. Bukunya yang pertama berjudul Seks dalam Islam bersama Nana Mintarti (Puspaswara, 1998) termasuk buku yang laku keras. Kemudian, bersama Ustadz Yusuf Mansur menggarap sebuah karya berjudul Sembilan Tanda Cinta, Sembilan Tanda Benci (MQ-Net, 2003). Selajutnya, bersama Ustadz Miftah Faridl menyusun Trilogi Keluarga Sakinah berjudul Rumahku Surgaku (GIP, 2004), Tak Goyah Diterpa Badai (GIP, 2006) dan Jalan Menuju Sakinah (GIP, 2008).
