Catatan Najwa: Volume 1

· Catatan Najwa āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āđ€āļĨāđˆāļĄāļ—āļĩāđˆ 1 · Lentera Hati Group
4.6
125 āļĢāļĩāļ§āļīāļ§
eBook
208
āļŦāļ™āđ‰āļē
āļ„āļ°āđāļ™āļ™āđāļĨāļ°āļĢāļĩāļ§āļīāļ§āđ„āļĄāđˆāđ„āļ”āđ‰āļĢāļąāļšāļāļēāļĢāļ•āļĢāļ§āļˆāļŠāļ­āļšāļĒāļ·āļ™āļĒāļąāļ™ Â āļ”āļđāļ‚āđ‰āļ­āļĄāļđāļĨāđ€āļžāļīāđˆāļĄāđ€āļ•āļīāļĄ

āđ€āļāļĩāđˆāļĒāļ§āļāļąāļš eBook āđ€āļĨāđˆāļĄāļ™āļĩāđ‰

Catatan Najwa berisi refleksi Najwa Shihab atas isu yang dibahas di program Mata Najwa. Dengan gaya rima yang khas, Catatan Najwa menggelitik dengan sindiran, menohok tajam, kadang seperti ajakan merenung. Inilah narasi-narasi terbaik Mata Najwa yang akan terus relevan dibaca kapan pun.

 

Selama para pejabat menghamba harta benda,

negara akan terus jadi sapi perah penguasa.

Saham kosong dan proyek tersedia,

begitulah kisah pejabat negara merendahkan dirinya.

(PEJABAT PEMBURU RENTE, hlm. 104)

 

Rakyat perlu para penegak yang berwibawa,

bekerja demi keadilan dengan bangga.

Karena kita tak membayar seragam mereka,

hanya untuk menegakkan hukum rimba.

(HUKUMAN SALAH ALAMAT, hlm. 115)

 

Apa arti ijazah yang bertumpuk,

jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk?

Apa gunanya sekolah tinggi-tinggi,

jika hanya perkaya diri dan sanak-famili?

(DARI JOGJA UNTUK BANGSA, hlm. 159)

 

Joko Pinurbo (Sastrawan)

“Dengan menggunakan modus puisi,

premis-premis terumuskan dengan jelas dan tegas,

pertanyaan-pertanyaan tetap menggema,

mengusik nurani dan pikiran kita yang mudah lupa.”

 

KH. Mustofa Bisri (Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin)

“Mata Najwa, Mata Batin Kita.”

 

Reza Rahadian (Aktor)

“Narasi seorang Najwa mampu membuat kita terkesima. Kita terpancing untuk mencerna dan memikirkan lebih saksama. Ini tak sekadar goresan kata-kata. Ini adalah keteguhan sikap dan kejelian mengolah kata dan rasa.”

 

Sujiwo Tejo (Dalang)

“Indonesia tanpa Pancasila kehilangan dasar, Indonesia tanpa Mata Najwa kehilangan pandangan.”

 

Surya Paloh (Chairman Media Group)

“Metro TV lahir dengan misi mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan di sini jejak langkah Najwa bermula. Inilah cara Metro TV mendidik jurnalisnya. Membangun integritas tanpa batas.”

 

Wishnutama Kusubandio (CEO NET Mediatama Televisi)

“Menonton Mata Najwa bagi saya bukan hanya menambah value, wawasan dan hiburan, tetapi juga memberi semangat kepada diri saya sendiri dalam berkarya.” 

āļāļēāļĢāđƒāļŦāđ‰āļ„āļ°āđāļ™āļ™āđāļĨāļ°āļĢāļĩāļ§āļīāļ§

4.6
125 āļĢāļĩāļ§āļīāļ§

āđ€āļāļĩāđˆāļĒāļ§āļāļąāļšāļœāļđāđ‰āđāļ•āđˆāļ‡

 Najwa Shihab adalah jurnalis di Metro TV, televisi berita pertama di Indonesia. Sebagai jurnalis senior, Najwa telah mewawancarai banyak sekali tokoh penting dalam dan luar negeri pada berbagai momen krusial. Ia secara khusus mewawancarai seluruh kandidat presiden dan wakil presiden pada setiap Pemilu langsung di Indonesia, dari 2004 hingga 2014.

Najwa juga meliput berbagai peristiwa besar dan genting. Salah satu yang paling legendaris adalah menjadi reporter televisi pertama yang melaporkan secara intensif bencana gempa dan tsunami Aceh dan Sumatera Utara pada Desember 2004.

Liputannya itu diganjar berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan Hari Pers Nasional dari Persatuan Wartawan Indonesia Pusat pada 2005 dan Wartawan Televisi Terbaik dari Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta.

Tujuh tahun terakhir, Najwa dipercaya mengelola program mingguan Mata Najwa yang kini menjelma sebagai program talkshow berpengaruh di Indonesia. Pengakuan atas reputasi Najwa Shihab sebagai jurnalis dan presenter Mata Najwa ditandai dengan berbagai penghargaaan jurnalistik dari dalam dan luar negeri.

Di antaranya, ia terpilih sebagai Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2016), The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2016), Presenter Talkshow Terfavorit Panasonic Gobel Awards pada 2015, Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015), Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011). Najwa juga meraih gelar Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian Television Award pada 2009 dan 2007.

Selain menjadi jurnalis, Najwa juga ditunjuk menjadi Duta Baca Indonesia (2016-2020) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan tugas utama menyebarkan minat baca ke penjuru negeri. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini memperoleh gelar LLM (Legal Law Master) dari Melbourne Law School melalui beasiswa dari Pemerintah Australia pada 2009.

āđƒāļŦāđ‰āļ„āļ°āđāļ™āļ™ eBook āļ™āļĩāđ‰

āđāļŠāļ”āļ‡āļ„āļ§āļēāļĄāđ€āļŦāđ‡āļ™āļ‚āļ­āļ‡āļ„āļļāļ“āđƒāļŦāđ‰āđ€āļĢāļēāļĢāļąāļšāļĢāļđāđ‰

āļ‚āđ‰āļ­āļĄāļđāļĨāđƒāļ™āļāļēāļĢāļ­āđˆāļēāļ™

āļŠāļĄāļēāļĢāđŒāļ—āđ‚āļŸāļ™āđāļĨāļ°āđāļ—āđ‡āļšāđ€āļĨāđ‡āļ•
āļ•āļīāļ”āļ•āļąāđ‰āļ‡āđāļ­āļ› Google Play Books āļŠāļģāļŦāļĢāļąāļš Android āđāļĨāļ° iPad/iPhone āđāļ­āļ›āļˆāļ°āļ‹āļīāļ‡āļ„āđŒāđ‚āļ”āļĒāļ­āļąāļ•āđ‚āļ™āļĄāļąāļ•āļīāļāļąāļšāļšāļąāļāļŠāļĩāļ‚āļ­āļ‡āļ„āļļāļ“ āđāļĨāļ°āļŠāđˆāļ§āļĒāđƒāļŦāđ‰āļ„āļļāļ“āļ­āđˆāļēāļ™āđāļšāļšāļ­āļ­āļ™āđ„āļĨāļ™āđŒāļŦāļĢāļ·āļ­āļ­āļ­āļŸāđ„āļĨāļ™āđŒāđ„āļ”āđ‰āļ—āļļāļāļ—āļĩāđˆ
āđāļĨāđ‡āļ›āļ—āđ‡āļ­āļ›āđāļĨāļ°āļ„āļ­āļĄāļžāļīāļ§āđ€āļ•āļ­āļĢāđŒ
āļ„āļļāļ“āļŸāļąāļ‡āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āđ€āļŠāļĩāļĒāļ‡āļ—āļĩāđˆāļ‹āļ·āđ‰āļ­āļˆāļēāļ Google Play āđ‚āļ”āļĒāđƒāļŠāđ‰āđ€āļ§āđ‡āļšāđ€āļšāļĢāļēāļ§āđŒāđ€āļ‹āļ­āļĢāđŒāđƒāļ™āļ„āļ­āļĄāļžāļīāļ§āđ€āļ•āļ­āļĢāđŒāđ„āļ”āđ‰
eReader āđāļĨāļ°āļ­āļļāļ›āļāļĢāļ“āđŒāļ­āļ·āđˆāļ™āđ†
āļŦāļēāļāļ•āđ‰āļ­āļ‡āļāļēāļĢāļ­āđˆāļēāļ™āļšāļ™āļ­āļļāļ›āļāļĢāļ“āđŒ e-ink āđ€āļŠāđˆāļ™ Kobo eReader āļ„āļļāļ“āļˆāļ°āļ•āđ‰āļ­āļ‡āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āđāļĨāļ°āđ‚āļ­āļ™āđ„āļŸāļĨāđŒāđ„āļ›āļĒāļąāļ‡āļ­āļļāļ›āļāļĢāļ“āđŒāļ‚āļ­āļ‡āļ„āļļāļ“ āđ‚āļ›āļĢāļ”āļ—āļģāļ•āļēāļĄāļ§āļīāļ˜āļĩāļāļēāļĢāļ­āļĒāđˆāļēāļ‡āļĨāļ°āđ€āļ­āļĩāļĒāļ”āđƒāļ™āļĻāļđāļ™āļĒāđŒāļŠāđˆāļ§āļĒāđ€āļŦāļĨāļ·āļ­āđ€āļžāļ·āđˆāļ­āđ‚āļ­āļ™āđ„āļŸāļĨāđŒāđ„āļ›āļĒāļąāļ‡ eReader āļ—āļĩāđˆāļĢāļ­āļ‡āļĢāļąāļš