--------------
Karyanya ini cukup menarik untuk dibaca. Diksi yang digunakan dalam penulisannyapun tidak ‘njlimet’ sehingga semua pembaca mudah memahaminya. Meski menggunakan bahasa yang sederhana, pengetahuan sejarah, antropologi, juga pengetahuan Islam dapat ia narasikan dengan lugas. Singkat kata, penulis buku ini mampu memberikan gambaran informasi yang lumayan komprehensif tentang Mesir tempo dulu hingga saat ini (setidaknya sampai 2012) melalui catatan bernasnya.
Dengan teknik menulisnya tersebut, Muhamad Bisri Ihwan mampu ‘menyihir’ pembaca untuk terus mengikuti alur ceritanya tanpa jeda. Tulisannya mampu menyeret pembaca seakan- akan tengah hidup di kota Kairo, berpetualang bersama, dan menjelajahi setiap lekuk dan sudut- sudut peradaban di Mesir.
Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA.
Anggota DPR RI
Muhamad Bisri Ihwan. Dia dilahirkan di Banyuwangi pada tanggal 24 Juni 1987. Sejak kelas 3 SD sudah mondok di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi hingga lulus SMK Darussalam pada tahun 2005. Lalu dia melanjutkan belajar di perguruan tinggi di Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung hingga semester 4. Selanjutnya dia mendaftar beasiswa di KEMENAG untuk bisa kuliyah di luar negeri khususnya di Universitas Al-Azhar Mesir dan diterima. Tahun 2009 akhir, dia berangkat ke Mesir melanjutkan belajar di Universitas Al Azhar di Fakustas Ushuluddin Jurusan Tafsir Qur’an dan selesai pada tahun 2013 dengan gelar Lc.
Pada tahun 2015 dia melanjutkan study S2 di IAIN Jember, mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan lulus pada tahun 2017 dengan gelar M.Pd. Pada tahun 2019, dia melanjutkan kembali belajar dengan menempuh S3 Doktoral di UIN Malang yang disponsori oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan masih mengambil di jurusan yang sama saat S2 yakni Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Dia sekarang sedang mempersiapkan untuk menyusun penelitian Disertasinya. Sejak 2015 hingga sekarang mengabdi menjadi Dosen tetap di IAIDA Blokagung.
Kegiatan sehari-hari dia adalah menjadi guru di Pondok Pesantren Minhajut Thullab Sumberberas, Muncar, Banyuwangi yang diasuh oleh mertuanya bernama KH. Fakhruddin Mannan. Sejak 2013 pada saat baru pulang dari Mesir, dia menikah dengan Ro’fat Hizmatul Himmah. Pada tahun 2019 keduanya dikaruniai putra angkat bernama Ahmad Adkhilni Mudkhola Shidqin.
Organisasi yang aktif diikuti adalah menjadi Ketua Umum MATAN (Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah) wilayah Banyuwangi masa abdi 2019-2024. Dia juga diberi amanat untuk menjadi Sekretaris Jendral JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah) Kabupaten Banyuwangi masa abdi 2019-2024.