Rumusan masalah selain merupakan pernyataan kebutuhan, merupakan suatu pegangan untuk menuntun bagaimana perancang memberikan konsep alternatif- alternatif untuk solusi terhadap masalah tersebut. Konsep – konsep tersebut didapatkan melalui suatu pemikiran kreatif dan logis. Namun tidak semua perancang mengandalkan daya kreatifitas ini, terutama untuk perancangan di bidang rekayasa.
Untuk perancangan di bidang rekayasa , metode perancangan yang dipergunakan adalah perancangan dengan metode sistematis atau glass box dengan pendekatan design thinking. Design thinking adalah metode perancangan yang dimulai sejak dari penelusuran kebutuhan, identifikasi permasalahan sampai merumuskan masalah. Tahap selanjutnya dari metode tersebut adalah menyusun konsep alternatif solusi dengan metode kreatif yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan produk yang akan dirancang.
Konsep – konsep alternatif yang terbangun dari gagasan – gagasan kreatif kemudian diselesaikan menggunakan penyelesaian teknis dan teknologi untuk mewujudkan prototype produk. Prototype produk yang diuji dan dievaluasi akhirnya akan memberikan panduan untuk pengembangan dan perbaikan produk.
Bertha Bintari Wahyujati, ST. MT.,MAID lahir di Yogyakarta, 15 Maret 1973. Lulusan S1 Teknik Arsitektur Universitas Atmajaya, S2 Magister Teknik dari Universitas AtmaJaya dan S2 Integrated Design dari Universitas Anhalt Jerman (Anhalt University, Germany).
Karya yang telah dipublikasikan adalah Method of Designing with Emphaty as Method of Creative Thinking in Problem Design Solution that Provides for the ‘User Needs’ (2012), Rumah Dome New Nglepen Yogyakarta: Bukan Sebuah Pendekatan Perancangan yang Berempati (2012), Pelatihan Kemandirian Usaha Kerajinan Daurulang bagi Wanita di dusun Serut, Palbapang, Bantul, Yogyakarta (2016), Augmented Reality for Enriching Experience for Creative Interaction Display in Mount Merapi Museum, Yogyakarta (2016), Traditional Industries and Creativity Mie Lethek Production Process Technology (2016), Cashew Sheller-A low technology production tools for Low-Educated Female workers Based On Female Ergonomic Anthropometry (2018), Cashew Sheller-A low technology production tools for Low-Educated Female workers Based On Female Ergonomic Anthropometry (2018), Robot Educational Toy as learning space and spatial media(2019), Peningkatan Kemampuan Guru Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Pembuatan Media Video Pembelajaran Interaktif Menggunakan Ms Power Point (2021).
Selain bekerja sebagai pendidik dan Ketua program studi di program studi Teknologi perancangan mekanik Universitas Sanata Dharma, pernah menjadi bendahara ADPII wilayah Yogya. Dalam bidang lain, adalah menjadi utusan dari Sanata Dharma secara nasional sebagai Gender Focal Point dalam periode kerja 2015-2018. Tahun 2021 terpilih sebagai penerima beasiswa Women’s Leadership in Asia dari EWHA University, Korea.Pada tahun 2018 dan 2021 terpilih sebagai penerima beasiswa Retooling Nasional dari Kemenristekdikti untuk peningkatan kompetensi dosen Vokasi.
Thomas Aquino Hermawan M. (Thoms), Ia adalah editor layout, ilustrator khusus sampul buku perwajahan dan isi, dan bekerja di bagian produksi penerbitan di Sanata Dharma University Press, sejak 2004 dan sudah menghasilkan ratusan layout buku.
Sanata Dharma University Press adalah pendukung penerbitan e-book ini.