Bahasa Jepang dan Gender: Sebuah Pengantar

· Nilacakra
5,0
3 resensies
E-boek
364
Bladsye
Graderings en resensies word nie geverifieer nie. Kom meer te wete

Meer oor hierdie e-boek

Salah satu bahasa yang memiliki nuansa gender adalah bahasa Jepang. Dalam masyarakat penutur bahasa Jepang, dikenal adanya danseigo (ragam bahasa pria) dan joseigo (ragam bahasa wanita). Pemakaian danseigo dan joseigo dapat merefleksikan maskulinitas atau femininitas penuturnya. Eksplorasi terhadap penggunaan joseigo di lapangan dapat memperdalam pemahaman mengenai bagaimana bentuk linguistik bisa dieksploitasi lebih jauh dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang umumnya diasumsikan atas bentuk linguistik tersebut.


Belajar lebih jauh mengenai ragam bahasa Jepang berdasarkan gender sangat penting dalam pembelajaran sosiolinguistik Jepang. Oleh karena itu, pentingnya buku yang secara khusus membahas tema tersebut menjadi sesuatu yang tidak dapat dielakkan.


Buku yang merupakan salah satu luaran dari disertasi penulis yang berjudul “Joseigo dan Pergeserannya pada Wanita Jepang di Ubud” ini mencoba mengupas secara tuntas mengenai ragam bahasa Jepang berdasarkan gender dikaitkan dengan perkembangan kesetaraan gender di Jepang. Buku ini juga membahas bahasa Jepang dan gender berdasarkan tinjauan sejarah serta karakteristiknya. Dengan demikian, pemerhati bahasa Jepang dapat mendapatkan pengetahuan tentang bahasa Jepang dan gender serta dapat membandingkannya dengan keadaan yang sesungguhnya. Buku ini juga secara umum diharapkan dapat bermanfaat sebagai rujukan dalam kajian sosiolinguistik Jepang.

Graderings en resensies

5,0
3 resensies

Meer oor die skrywer

Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani S.S., M.Si lahir di Bangli, 12 Mei 1987. Penulis berkarier sebagai dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Ju-san Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ga-nesha sejak tahun 2012. Penulis menyelesaikan pendidikan formal sarjana di Jurusan Sastra Jepang, Universitas Gadjah Mada pada tahun 2008 (lulusan termuda di Fakultas ilmu budaya UGM periode wisuda Oktober 2008), pendidikan S2 di Kajian Wilayah Jepang, Universitas Indonesia pada tahun 2011 (lulusan terbaik program pascasarjana UI pada wisuda Februari 2011), dan menyelesaikan pendidikan S3 di Linguistik, Universitas Udayana pada tahun 2018. Semasa menyelesaikan studi S2, penulis juga pernah mengikuti program Three Month Language Training and Research Fellow-ship, Japanese – Language Program for Specialists in Cultural and Academic Fields Scholarship di Japanese Language Institute, Kansai pada tahun 2010 dengan dukungan dari The Japan Foundation. Artikel ilmiah yang pernah dipublikasikan, an-tara lain; Kuuki Yomenai : The Importance of Understanding Meaning Ambiguity in Japanese (Aimai) (2014), Japanese Career Women’s Linguistic Realities : Conversations from Ubud, Bali (2016), The Power of Media: Shaping Japanese Women’s Linguistic Behaviour (2017), Do Japanese Mothers Talk Differently to Daughters than Sons?: A Study of Bikago (Beautified Speech) (2017), Is There an Age-Factor for Joseigo (Japanese Women’s language) Usage?: A Case Study in Japanese Sociolinguistics (2017), In The Name of Money, Love, and A Second Life Chance: Japanese Women Migration to Ubud, Bali (2017), Loose Network, Dense Network, and the Shift of Joseigo Usage (2018), dan, A Study of Joseigo: Gendered Language of Japanese Women Workers in Ubud (2019).

Gradeer hierdie e-boek

Sê vir ons wat jy dink.

Lees inligting

Slimfone en tablette
Installeer die Google Play Boeke-app vir Android en iPad/iPhone. Dit sinkroniseer outomaties met jou rekening en maak dit vir jou moontlik om aanlyn of vanlyn te lees waar jy ook al is.
Skootrekenaars en rekenaars
Jy kan jou rekenaar se webblaaier gebruik om na oudioboeke wat jy op Google Play gekoop het, te luister.
E-lesers en ander toestelle
Om op e-inktoestelle soos Kobo-e-lesers te lees, moet jy ’n lêer aflaai en dit na jou toestel toe oordra. Volg die gedetailleerde hulpsentrumaanwysings om die lêers na ondersteunde e-lesers toe oor te dra.