BIOSTIMULASI LASERPUNKTUR SEBAGAI REKAYASA REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN POTENSI IKAN LELE
Tietoa tästä e-kirjasta
Untuk mempersiapkan induk matang gonad siap dipijahkan jumlahnya cukup, selain induk diberi pakan berkualitas, perlu diberikan sentuhan teknologi yang jarang dilakukan oleh pembudidaya lele yaitu dengan induksi laserpunktur di titik reproduksi. Peran laserpunktur dalam rekayasa reproduksi ikan antara lain mempercepat proses pematangan gonad. Dalam proses pematangan gonad dapat dijelaskan melalui mekanisme induksi laserpunktur melalui aktivitas seluler pada titik reproduksi dalam pelepasan hormon gonadotropin yang berperan dalam perkembangan dan pematangan gonad ikan lele. Untuk itu pembaca juga diberikan bagaimana cara mengoperasikan unit laserpunktur dan cara mengaplikasikan induksi laserpunktur di titik reproduksi agar induk lele cepat matang gonad dan siap dipijahkan.
Tujuan penulisan monograf ini adalah untuk memberikan informasi bagi peneliti, penyuluh lapang, pembudidaya benih ikan, praktisi yang bergerak dalam dunia perikanan juga sebagai salah satu upaya sebagai konservasi plasma nutfah.
Arviot ja arvostelut
Tietoja kirjoittajasta
Dyah Hariani adalah dosen di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya. Penulis meneliti dan spesifikasinya dalam rekayasa reproduksi ikan, khususnya ikan teleost air tawar maupun dekapoda Dalam dua dekade ini penelitian yang dilakukan scopenya pada induksi laserpunktur soft laser He-Ne mengarah ke molekuler. Masih banyak yang belum terungkap efek induksi laserpunktur terhadap dinamika molekuler baik untuk induk ikan jantan maupun betina
Hasil penelitian tentang induksi laserpunktur pada ikan khususnya ikan lele telah disosialisasikan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat. Baik yang didanai oleh Dikti maupun Institusi.
Pungky Slamet Wisnu Kusuma sebagai pengajar di Prodi Biologi FMIPA Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Penulis adalah ahli laserpunktur di Indonesia khususnya pada ikan. Penulis merupakan pertamakali yang menemukan titik reproduksi pada ikan nila betina baik di Indonesia maupun di dunia. Penulis merakit satu unit laserpunktur yang awalnya beratnya sekitar 20 kg, dengan uji cobayang dilakukannya selama 15 tahun yang lalu dapat merangcang bangun laserpunktur portable yang beratnya sekitar 5 kg. Hasil rancangan laserpunkturnya ini sudah diaplikasikan hampir di seluruh Indonesia yang dapat digunakan untuk ternak besar, ternak kecil, unggas, ikan dan non ikan.
Hasil studi pasca sarjana (S3) di tahun 2013 telah menemukan mekanisme induksi laserpunktur pada titik reproduksi untuk meningkatkan kadar hormon reproduksi di otak dan gonad sehingga dapat mempercepat pematangan gonad dan pemijahan serta memperpendek siklus reproduksi ikan
