Aku Selalu Cinta, Tapi Kamu Tidak

¡ Love Story Publisher
4.3
⎃āļ¸āˇāļŊāˇāļ āļą 3āļšāˇŠ
āļ‰-āļ´āˇœāļ­
79
āļ´āˇ’āļ§āˇ”
āˇƒāˇ”āļ¯āˇ”āˇƒāˇ”āļšāļ¸āˇŠ āļŊāļļāļē⎒
āļ‡āļœāļē⎓āļ¸āˇŠ āˇƒāˇ„ ⎃āļ¸āˇāļŊāˇāļ āļą āˇƒāļ­āˇŠâ€āļēāˇāļ´āļąāļē āļšāļģ āļąāˇāļ­Â āˇ€āˇāļŠāˇ’āļ¯āˇ”āļģ āļ¯āˇāļą āļœāļąāˇŠāļą

āļ¸āˇ™āļ¸ āļ‰-āļ´āˇœāļ­ āļœāˇāļą

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, Yeni, gadis cantik berusia 18 tahun, menjalani hari-harinya dengan polos dan sederhana. Hingga suatu hari, Ryan, mahasiswa tampan dari Jakarta, datang bersama rombongan KKN. Tatapan pertamanya ke arah Yeni membakar sesuatu di dalam dirinya—sesuatu yang asing, liar, dan tak bisa ia tolak. Apa yang dimulai sebagai sentuhan tangan tak sengaja di pelatihan anyaman segera menjadi lebih dari sekadar pelajaran kewirausahaan. Tapi, apa yang Yeni anggap sebagai awal cinta, mungkin bagi Ryan hanyalah permainan sementara.

Malam-malam di beranda rumah panggung berubah jadi rahasia yang tak pernah ia ceritakan pada siapa pun. Dari ciuman kecil di pundak hingga pelukan yang semakin erat, Yeni menyerahkan segalanya—tak hanya tubuhnya, tapi juga hati yang penuh harapan. Ryan tak pernah mengucap kata cinta, namun bagi Yeni, setiap sentuhannya adalah janji. Gadis desa itu percaya, ini adalah cara orang kota menunjukkan sayang. Tapi, benarkah Ryan merasakan hal yang sama, atau ada sesuatu yang disembunyikan di balik senyumnya?

Enam bulan berlalu, dan KKN berakhir. Ryan pamit dengan pelukan singkat dan janji samar, “Nanti aku hubungi kamu.” Yeni menunggu, hari demi hari, dengan nomor telepon yang tak pernah aktif. Rindu yang membakar tubuhnya mendorongnya melakukan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya—meninggalkan desa, menempuh perjalanan jauh ke Jakarta, hanya untuk mencari jawaban. Apa yang akan ia temukan di kota besar itu? Apakah Ryan masih mengingatnya, atau ada kenyataan pahit yang menanti?

Di kantin kampus yang ramai, Yeni berdiri membeku, menatap Ryan yang tertawa bersama seorang gadis lain. Jantungnya berdegup kencang, campuran harapan dan ketakutan. Saat ia memberanikan diri menyapa, kata-kata Ryan seperti pisau: “Maaf, kamu siapa?” Kenangan malam-malam penuh kemesraan, saat ia menyerahkan segalanya yang paling berharga, tiba-tiba terasa kosong. Bagaimana bisa pria yang begitu dekat dengannya kini memandangnya sebagai orang asing? Apa yang sebenarnya terjadi di hati Ryan selama ini?

Dalam perjalanan pulang dengan bus malam, air mata Yeni jatuh tanpa suara. Ia masih mencintai Ryan, meski pria itu telah melupakannya sepenuhnya. Setiap sentuhan, setiap pelukan, setiap momen yang ia anggap suci, kini hanya jadi luka yang ia bawa sendiri. Akankah Yeni menemukan cara untuk melepaskan cinta yang tak pernah terbalas ini, atau ia akan terus terjebak dalam bayangan pria yang tak lagi mengenalnya? Di balik kesederhanaan gadis desa itu, tersimpan kisah yang jauh lebih dalam—kisah tentang cinta, pengorbanan, dan kehampaan.

Kamu tanya, aku menjawab

Kamu minta, aku berikan

'Ku sayangi kamu

'Ku bicara, kamu yang diam

Ku mendekat, kamu menghindar

Separah inikah kamu dan aku?

Bagaimana bisa aku tak ada

Di setiapmu melihat?

Sementara 'ku ada

Bagaimana bisa kamu lupakan

Yang tak mungkin dilupakan?

Aku selalu cinta - selalu cinta

Kamu hilang, aku menghilang

Semua hilang, yang tak kukira

Jangan tanya lagi, tanya mengapa!

Bagaimana bisa aku tak ada

Di setiapmu melihat?

Sementara 'ku ada

Bagaimana bisa kamu lupakan

Yang tak mungkin dilupakan?

Aku selalu cinta tapi kamu tidak

Tapi kamu tidak

Tapi kamu tidak

Bagaimana bisa aku tak ada

Di setiapmu melihat?

Sementara 'ku ada

Aku selalu ada

Bagaimana bisa kamu lupakan

Yang tak mungkin dilupakan?

Aku selalu cinta tapi kamu tidak

Tapi kamu tidak...

Tapi kamu tidak...



āļ‡āļœāļē⎓āļ¸āˇŠ āˇƒāˇ„ ⎃āļ¸āˇāļŊāˇāļ āļą

4.3
⎃āļ¸āˇāļŊāˇāļ āļą 3āļšāˇŠ

āļ¸āˇ™āļ¸ āļ‰-āļ´āˇœāļ­ āļ…āļœāļēāļąāˇŠāļą

āļ”āļļ āˇƒāˇ’āļ­āļą āļ¯āˇ™āļē āļ…āļ´āļ§ āļšāˇ’āļēāļąāˇŠāļą.

āļšāˇ’āļē⎀⎓āļ¸āˇš āļ­āˇœāļģāļ­āˇ”āļģ⎔

⎃⎊āļ¸āˇāļģ⎊āļ§āˇŠ āļ¯āˇ”āļģāļšāļŽāļą āˇƒāˇ„ āļ§āˇāļļ⎊āļŊāļ§āˇŠ
Android āˇƒāˇ„ iPad/iPhone ⎃āļŗāˇ„āˇ Google Play āļ´āˇœāļ­āˇŠ āļē⎙āļ¯āˇ”āļ¸ āˇƒāˇŠāļŽāˇāļ´āļąāļē āļšāļģāļąāˇŠāļą. āļ‘āļē āļ”āļļ⎚ āļœāˇ’āļĢ⎔āļ¸ āˇƒāļ¸āļŸ āˇƒāˇŠāˇ€āļēāļ‚āļšāˇŠâ€āļģ⎓āļē⎀ ⎃āļ¸āļ¸āˇ”⎄⎔āļģ⎊āļ­ āļšāļģāļą āļ…āļ­āļģ āļ”āļļāļ§ āļ•āļąāˇ‘āļ¸ āļ­āˇāļąāļš āˇƒāˇ’āļ§ āˇƒāļļ⎐āļŗāˇ’⎀ āˇ„āˇ āļąāˇœāļļ⎐āļŗāˇ’⎀ āļšāˇ’āļē⎀⎓āļ¸āļ§ āļ‰āļŠ āˇƒāļŊ⎃āļē⎒.
āļŊ⎐āļ´āˇŠāļ§āˇœāļ´āˇŠ āˇƒāˇ„ āļ´āļģ⎒āļœāļĢāļš
āļ”āļļāļ§ āļ”āļļ⎚ āļ´āļģ⎒āļœāļĢāļšāļē⎚ ⎀⎙āļļ⎊ āļļāˇŠâ€āļģāˇ€āˇŠāˇƒāļģāļē āļˇāˇāˇ€āˇ’āļ­āļē⎙āļąāˇŠ Google Play āļ¸āļ­ āļ¸āˇ’āļŊāļ¯āˇ“ āļœāļ­āˇŠ āˇāˇŠâ€āļģāˇ€āˇŠâ€āļēāļ´āˇœāļ­āˇŠāˇ€āļŊāļ§ āˇƒāˇ€āļąāˇŠ āļ¯āˇ’āļē ⎄⎐āļš.
eReaders āˇƒāˇ„ ⎀⎙āļąāļ­āˇŠ āļ‹āļ´āˇāļ‚āļœ
Kobo eReaders ⎀⎐āļąāˇ’ e-ink āļ‹āļ´āˇāļ‚āļœ āļ´āˇ’⎅⎒āļļāļŗ āļšāˇ’āļē⎀⎓āļ¸āļ§, āļ”āļļ āˇ€āˇ’āˇƒāˇ’āļąāˇŠ āļœāˇœāļąāˇ”⎀āļšāˇŠ āļļāˇāļœāˇ™āļą āļ”āļļ⎚ āļ‹āļ´āˇāļ‚āļœāļēāļ§ āļ‘āļē āļ¸āˇāļģ⎔ āļšāˇ’āļģ⎓āļ¸ āˇƒāˇ’āļ¯āˇ” āļšāˇ… āļē⎔āļ­āˇ” āˇ€āˇš. āļ†āļ°āˇāļģāļšāļģ⎔ āļ‰-āļšāˇ’āļē⎀āļąāļēāļ§ āļœāˇœāļąāˇ” āļ¸āˇāļģ⎔ āļšāˇ’āļģ⎓āļ¸āļ§ āˇ€āˇ’āˇƒāˇŠāļ­āļģāˇāļ­āˇŠāļ¸āļš āļ‹āļ¯āˇ€āˇ” āļ¸āļ°āˇŠâ€āļē⎃⎊āļŽāˇāļą āļ‹āļ´āļ¯āˇ™āˇƒāˇŠ āļ…āļąāˇ”āļœāļ¸āļąāļē āļšāļģāļąāˇŠāļą.